tag:blogger.com,1999:blog-59004626616259794622024-02-20T23:55:13.435+07:00Yasindo Prison MinistryYasindo didirikan pada tahun 1992 bagi pelayanan Narapidana baik didalam LP/Rutan, terutama Pasca Penjara.<br> <br>
Yasindo established in 1992. Ministering to Prisoners in Prison, especially After Care.<br>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-13284919928692852712009-11-27T23:24:00.017+07:002009-11-28T01:32:46.495+07:00Kesaksian ex Yasindo - Pdt. Salim YakobusKesaksian Pdt. Salim Yakous<br />
GPSK "Terang Hidup"<br />
Semitau - Kalbar<br />
<br />
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: large;">Semua Karena AnugerahNya</span></b><br />
<br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"></div><div class="MsoBodyText"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG31o6S9RzvPSXpLqJr-_leXX0fU6_osITYAqWjDXc5UPAVTgKWjhWMWX1tPKWTuNgjyeovu_yZJiadtUG82P6qHSJazDBFqCI0yNI_yb4LpYKcZieH3Otst7w7InP5-G12abYAX7nhkRL/s1600/Salim.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG31o6S9RzvPSXpLqJr-_leXX0fU6_osITYAqWjDXc5UPAVTgKWjhWMWX1tPKWTuNgjyeovu_yZJiadtUG82P6qHSJazDBFqCI0yNI_yb4LpYKcZieH3Otst7w7InP5-G12abYAX7nhkRL/s200/Salim.jpg" /></a>Nama saya Sung Salim atau lebih dikenal dengan nama baptis Salim Yakobus. Anak ketiga dari empat saudara. Dari seluruh saudara saya, sayalah yang paling rusak. Saya dilahirkan di daerah Mempawah, Kalimantan Barat, 41 tahun yang silam. Dibesarkan dari keluarga non Kristen, di wilayah Jakarta Utara tepatnya di daerah Mangga Dua yang sekarang menjadi pusat bisnis dan perdagangan. <br />
<br />
Ditempat inilah pada bulan November 1989 terjadi perkelahian antar kelompok untuk penguasaan wilayah tersebut, dan dalam peristiwa ini, lawan saya tewas di tempat dan saya sendiri luka parah karena kena sabetan senjata tajam clurit, dibagian belakang tubuh saya. Puji Tuhan saya selamat pada waktu itu. Ketika saya sadar, saya sudah ada dirumah sakit Husada dan banyak polisi mengelilingi saya. Malam itu juga saya dibawa ke rumah sakit Polri, Kramat Jati sesuai prosedur kepolisian dan dari situ saya langsung dibawa untuk ditahan di Polsek, Sawah Besar, Jakarta Pusat.<br />
<br />
Setelah mendekam hampir 2 bulan di Polsek Sawah Besar<span lang="IN">, saya</span> kemudian dipindahkan ke Rutan Salemba untuk segera disidangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat<span lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">M</span>elalui persidangan yang cukup lama<span lang="IN">, akhirnya</span> saya di vonis 5 tahun penjara. Dari Rutan Salemba saya dipindahkan lagi ke LP klas I <span lang="IN">D</span>ewasa Tangerang<span lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">D</span>i tempat inilah lewat seorang teman<span lang="IN">,</span> saya diperkenalkan dengan Tuhan Yesus Kristus, lalu dibaptis oleh Om Buce (Alm) dari Yayasan Samaritan. Di dalam LP saya banyak beljar tentang ke<span lang="IN">ke</span>ristenan m<span lang="IN">e</span>lalui hamba-hamba Tuhan yang melayani di sana, diantaranya adalah: Yayasan Samaritan, YASINDO, YPPII, Apostolos, Gereja Sahabat Injil dan yang lainnya.<br />
<br />
Tanggal 27 Januari 1993 saya mendapat pembebasan bersyarat, kemudian saya bertemu dengan Pak Ton<span lang="IN">i</span> Taniara (Alm), untuk follow Up <span lang="IN">pertobatan saya</span>. Kemudian<span lang="IN">, oleh pak Toni Taniara,</span> saya diperkerjakan di majalah rohani Bahana<span lang="IN">. Di sini saya bekerja</span> kurang lebih 1 tahun<span lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">S</span>etelah keluar dari majalah Bahana saya pergi ke Taiwan untuk bekerja sebagai TKI<span lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">S</span>elama 6 bulan<span lang="IN"> di Taiwan saya</span> kemudian kembali ke Jakarta<span lang="IN">. Karena tidak betah di Jakarta</span> saya pergi<span lang="IN"> berpetualang</span><span lang="IN"> </span> ke Australia untuk bekerja di restoran sebagai kitchen hand selama 2 tahun<span lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">K</span>emudian<span lang="IN"> saya</span> ditangkap <span lang="IN"> oleh pihak </span>Imigrasi Sidney dan dipulangkan ke Jakarta karena Visa saya sudah <span lang="IN">k</span>adaluarsa.<br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>Setelah di Jakarta antara 1995-1997<span lang="IN">,</span> saya kembali hidup dalam dosa, saya mulai mengenal ekstasi, putaw, dan sabu-sabu. Saya terikat dengan putaw selama 1 tahun, tetapi sungguh besar anugerah Tuhan<span lang="IN">, karena</span> dalam keadaan “sakaw” Tuhan ingatkan saya <span lang="IN">ke</span>pada Pak Toni (Alm)<span lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">E</span>sok<span lang="IN"> hari</span>nya saya <span lang="IN">datang </span>ke kantor YASINDO dan menceritakan <span lang="IN">s</span>emua keadaan saya. Puji Tuhan Pak Toni masih mau menerima saya kembali. Akhirnya Mei 1998 sesudah kerusuhan besar di Jakarta<span lang="IN">,</span> saya di kirim ke KBTC (Ketileng Beble Traning Center), Semarang<span lang="IN"> yang </span>pimpinan Pdt Obaja Rawan<span lang="IN">. Di sini saya sekolah Alkitab</span> selama 6 bulan<span lang="IN">.</span> <span lang="IN">S</span>etelah<span lang="IN"> selesai dari sekolah KBTC ini, saya</span> dikirm pelayanan <span lang="IN">ke daerah</span> Sanggu Ledo, Kalimatan Barat<span lang="IN">. Namun</span> tahun 200<span lang="IN">1, saya </span> kembali ke Jakarta<span lang="IN"> dan beralih profesi menjadi pedangang, dengan</span><span lang="IN"> </span> mencoba <span lang="IN">ber</span>dagang di <st1:stockticker>ITC</st1:stockticker>, Mangga Dua<span lang="IN">.</span> Puji Tuhan<span lang="IN"> Saat itu usaha yang saya rintis</span> cukup berhasil, tetapi <span lang="IN">akibatnya</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">saya </span>lupa sama Tuhan. <span lang="IN">Dengan uang ditangan saya k</span>embali jatuh dalam dosa yang sama.<span lang="IN"> Akhirnya usaha yang saya rintis mengalami kebangkrutan.</span> September 2006 saya harus angkat kaki dari <st1:stockticker>ITC</st1:stockticker> Mangga Dua, karena bangkrut<span lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">D</span>alam kegalauan<span lang="IN"> hati</span>,<span lang="IN"> saya kembali terjun dalam bisnis narkoba, bahkan saya</span> sempat mengadaikan surat rumah untuk modal dalam menjual sabu-sabu.<br />
<br />
Bulan Mei 2006, saya kembali terlibat keributan dengan Security Grand Butik Center, saya ditangkap Polisi<span lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span>Puji Tuhan <span lang="IN">seorang </span>teman<span lang="IN"> yang mengasihi saya,</span> membebaskan saya dengan jaminan. Setelah bebas saya langsung ketemu kembali dengan Alm Pak Toni<span lang="IN">, dan meminta </span> untuk dikirim pelayanan ke Kalimantan Barat. (karena waktu saya ditahan di kantor Polisi, saya berjanji sama Tuhan apabila bebas saya akan kembali melayani Tuhan). Juli 2006 oleh Pak Toni saya dikirim ke Semitau yaitu GPSK “Terang Hidup,” yang digembalakan oleh teman saya, Pdt. Daniel Indardjo sebagai pengerjanya. Tanggal 8 April 2007 saya menikah dengan gadis asli Semitau, dan pad<span lang="IN">a</span> tanggal 12 Januari 2008 lahirlah buah hati kami, Jeremiah Sung En Loi namanya. <span lang="IN"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<span lang="IN">Puji Tuhan, t</span>anggal 14 Juni 2009 saya dipercayakan<span lang="IN"> Tuhan</span> menjadi gembala GPSK “Terang Hidup” Semitau.<span lang="IN"> Kalau saya melihat siapa diri saya, manusia yang penuh dengan kekurangan, maka</span> <span lang="IN">s</span>aya percaya semua ini karena kasih dan anugerahNya begitu besar kepada saya. Segala hormat dan kemuliaan hanya bagi Yesus Tuhan. AMIN.Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-89515822029972211162009-11-27T23:01:00.021+07:002009-11-28T01:11:42.789+07:00Kesaksian ex Yasindo - Pdt. Rusman Tambunan<div style="font-family: inherit;">Kesaksian Pdt. Rusman Tambunan S.Th.<br />
</div><div style="font-family: inherit;">GEPEMBRI<br />
</div><div style="font-family: inherit;">Desa Boro - Kalbar<br />
</div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 16pt;"><b>Indah RencanaNya Dalam Hidupku</b><o:p></o:p></span><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8deGVlmsRbSQCiTln0jgD8G7uAosiDMWWtNayhgp-z9DVqgC2IL4YXC9VUMybgKQV7fkgdqnlJFkvnlqOkdsDRHaXfOB4XFB7kvYphAU3LzOvVD5SiwlXrpidzjqkOXA-JNx94MgdYFht/s1600/Closeup.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8deGVlmsRbSQCiTln0jgD8G7uAosiDMWWtNayhgp-z9DVqgC2IL4YXC9VUMybgKQV7fkgdqnlJFkvnlqOkdsDRHaXfOB4XFB7kvYphAU3LzOvVD5SiwlXrpidzjqkOXA-JNx94MgdYFht/s200/Closeup.jpg" /></a><br />
</div>Pada tahun 1992 setelah tamat dari STM, aku meninggalkan kota Medan menuju kota Jakarta sebagai seorang perantau, dengan tujuan untuk menata masa depan. Namun di kota Jakarta ini aku terpuruk, menjadi seorang preman terminal. Kebiasaanku yang lama di kota medan, seperti mabuk-mabukan, berjudi tak mampu aku tinggalkan, akibatnya aku harus angkat kaki dari rumah abangku, aku diusir karena aku tidak pernah mau mengikuti nasehatnya.<br />
<br />
Sejak saat itu aku harus hidup dan mempertahankan diri di kota Jakarta. Terminal bis Rawamangun adalah pilihanku. Tidak lama setelah aku “tinggal” di terminal ini, aku bertemu dengan mister X, seseorang yang hidup dalam dunia kriminal. Perampokan, pembajakan, penjambretan, adalah profesi sehari-hari yang dia kerjakan. Ajakannya untuk bekerjasama dalam dunia kejahatan akhirnya aku terima, dan jadilah kami menjadi satu team. Akhirnya kami berdua berjalan bersama-sama dari terminal bis-keterminal bis, untuk melakukan pembajakan mobil, penodongan dan penjambretan. Hampir setiap hari kami melakukannya. Di suatu hari kami ketemu lagi dengan teman-teman, jadi bertambahlah kelompak kami. <br />
<br />
Pada tahun 1993 saat melakukan pembajakan mobil M,02 jurusan Kampong Melayu- Kampung Rambutan, kami tertangkap basa oleh massa. Dalam peristiwa itu satu orang bisa meloloskan diri, 2 orang termaksud aku tertangkap. Massa menyiksaku dan temanku, dan untungnya dalam peristiwa itu kami tidak meninggal ditempat. Polisi datang menjemput dan membawa kami ke Polres 705 Kampung Melayu Jatinegara. Di kantor polisis ini, kami dikenakan pasal 365\35. Dalam pemeriksaan polisi kami mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan berupa pukulan-pukulan. karena Setelah prosese pembuatan berkas selesai kami dipindahkan ke Rutan Pondok Bambu sebagai tahanan Jaksa. Pengadilan Negri Jakarta Timur, akhirnya memvonis kami dengan putusan 9 bulan penjara. Jadilah kami seorang narapidanana, dan tak lama menjalani hukuman di Rutan Pondok Bambu aku dipindahkan lagi ke LP Pemuda Tangerang. Puji Tuhan di LP Pemuda Tangerang ini, aku mulai ikut beribadah. Di dalam penjara ini juga aku merasakan jamahan Tuhan, Menjelang hari kebebasanku bulan Maret tahun 1994, aku mengambil keputusan untuk ikut Tuhan. <br />
<br />
Setelah bebas dari lembaga Pemasyarakatan aku langsung menuju ke asrama Yasindo. Aku tinggal di sana bekerja sambil mengampelas kayu, serta dibina dalam bidang kerohanian sebelum di kirim ke Sekolah Tinggi Theologia bulan Juni- Agustus 1994. Karena terlalu lama diberangkatkan kuliah, akhirnya aku merasa bosan tinggal di asrama. Untuk mengurangi kebosanan ini aku sering keluar dari asrama. Kepada kepala asrama aku minta izin untuk pergi ke rumah keluarga, padahal sesungguhnya keluar untuk bertemu teman-teman yang lamaku. Saat itu aku kembali ke dalam dunia lamaku, minum, mabuk, main judi bahkan aku sendiri yang mengajak teman-teman untuk melakukan perampokan. Hampir setiap hari aku dan teman-teman melakukan pembajakan mobi. Sekitar bulan Juni/Juli 1994, kami tertangkap di belakang hotel Borobudur. Akibat tindakan kami yang tidak mengenal waktu untuk membajak bis, membuat polisis terus mencari-cari kami. Satu hari polisi sudah menunggu dan mengintip kami saat melakukan pembajakan bus di daerah di daerah Senen. Dalam peristiwa penangkapan itu satu teman kami mati ditembak polisi. Sebenarnya kami semua akan mengalami nasib yang sama, karena kami sudah garis merah, artinya harus mati semua, tetapi kami bisa lolos dari kematian, karena pada waktu malam itu, istri komandan reserse yang menangkap kami melahirkan di rumah sakit, akhirnya kami lolos.Walau demikian, timah panas bersarang juga di pahaku. Tetapi aku bersyukur mujijat terjadi pada malam itu. <br />
<br />
Siksaan demi siksaan aku alami di Polsek Senen, perkara demi perkara diungkap termaksud kejahatan yang pernah kami lakukan di wilayah Polres Jakarta Timur. Akibatnya kami ditimpakan dengan dua berkas perkara, 1 di Polsek Senen, dan satu lagi di Polres Jakarta Timur. Dalam dua berkas perkara ini, hanya perkara di wilayah Senen yang isi dangkan. Rencananya, setelah putus sidang dan bebas, kami akan dijemput kembali oleh polisi dari Polres Jakarta Timur, untuk mempertanggung jawabkan berkas perkara di yang kedua. Dalam kasus ini, Pengadilan Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman kepada kami 8 bulan penjara. Tidak lama kemudian kami dikirim lagi dari Salemba menuju LP Cipinang Jakarta Timur. Di dalam LP inilah aku benar-benar merasakan jamahan Tuhan. Di LP ini aku belajar membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, di sini juga aku belajar berdoa, berpuasa saya dan menyembah Tuhan dalam ibadah gereja. Dalam satu ibadah aku pernah menyaksikan di hadapan jemaat di LP cipinang bahwa aku akan bebas setelah bebas dari LP Cipinang ini, dan tidak akan dijemput kembali oleh Polres Jakarta Timur untuk mempertanggung jawabkan kasusku yang lain. April tahun 1995 kami bebas dari LP Cipinang, dan benar-benar Tuhan itu menolong kami, kamipun bebas dan tidak dijemput polisi Polres Jakarta Timur di depan pintu gerbang Lembaga Pemasyarakatan.<br />
<br />
Setelah bebas untuk yang kedua kalinya aku masih memiliki kerinduan untuk sekolah theologia. Untuk mewujudkan kerinduan ini, aku kembali lagi ke asrama Yasindo namun kenyataannya, aku ditolak oleh ketua asrama yasindo. Aku diminta menghadap bapak Toni Taniara, dengan kasih Tuhan akhirnya aku diterima kembali dan disuruh masuk ke asrama Yasindo. Sambil menunggu masuk Sekolah Tinggi Teologia aku di bina dan bekerja di asrama Yasindo. Bulan Juli 1995 aku dikirim ke STT IAI (sekolah Tinggi Teologia Insane Alkitab Indonesia) di Bandung. Selama satu tahun aku sekolah di sana, kemudian di tarik ke Jakarta, untuk melanjutkan ke STT Inalta di Rempoa Jakarta Selatan. Selama 4 tahun aku kuliah, semua pasilitas, uang asrama, buku, uang saku, uang ujian, ujian skripsi sampai wisuda dibiayai oleh yasindo. Akhirnya tahun 2000 aku menyelesaikan study S1 ku, dengan judul Skripsi Penginjilan Yang Efektif di LP Pemuda Tangerang. Aku lulus prestasi 3,3 nilai yang sangat memuaskan bagiku.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Og6BKKZMuB5P09vG1GlNGGqiVijUPcAJMjIO5bkLc9o_mYz0s-2ZSA9cBSauPzaMfaTUPSibRI2DVF2qYpZ0NreWypkwYjswnVq4fLP_PdPm37-w_Wtsxyk8ekMI5Tb-QoOw11AfXB8M/s1600/RT+Fam.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Og6BKKZMuB5P09vG1GlNGGqiVijUPcAJMjIO5bkLc9o_mYz0s-2ZSA9cBSauPzaMfaTUPSibRI2DVF2qYpZ0NreWypkwYjswnVq4fLP_PdPm37-w_Wtsxyk8ekMI5Tb-QoOw11AfXB8M/s200/RT+Fam.jpg" /></a><br />
</div>Kini aku melayani di GEPEMBRI (Gereja Pemberita Injil) jemaat Boro, Kecamatan Kembayang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, sebagai gembala jemaat dan Pendeta. Puji Tuhan sampai saat ini kami sekeluarga masih melayani Tuhan, Apa yang aku rasakan kini, semua karena kasih anugerah Tuhan semata-mata. <br />
<br />
Terima kasih untuk Tuhan Yesus, yang memakai Yasindo Lewat bapak Toni Taniara dan Ibu Maria Tan, yang setia mendukung, melayani anak-anak penjara dan mantan narapidana, dan tidak terlepas juga teman-teman/rekan-rekan yang bekerja di asrama dan dikantor Yasindo. Kami percaya bahwa semua jerih payahmu di dalam Tuhan tidak pernah sia-sia. Terima Kasih juga buat para donator yang baik hati yang sudah membantu pelayanan Yasindo dan yang akan membantu juga. <br />
<br />
Tuhan Yesus memberkati.Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-21314997102961655232009-09-21T14:50:00.008+07:002009-11-27T22:32:31.789+07:00Kesaksian ex Yasindo - Dinda KeziaKesaksian Dinda R.S. Kezia<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: large;">Kesaksian Anak Yang Hilang dan Kebaikan Tuhan</span><br />
</b><br />
</div>Nama saya Dinda Kezia, saya anak ke-2 dari 3 bersaudara dengan latar belakang keluarga muslim yang kuat. Semenjak saya dlm kandungan ibu, orang tua saya sudah bercerai, papa pergi tidak tahu kemana dan saya dibesarkan oleh ibu seorang diri. Sejak kecil saya sudah belajar hidup mandiri untuk menyiapkan makan pagi, cuci baju dan membereskan rumah.<br />
<br />
Saya bertumbuh dewasa tanpa kasih sayang orang tua. Ibu sibuk bekerja sehingga hampir tidak ada waktu untuk saya, sehingga saya terlibat pergaulan bebas dan terjerat narkoba. Saya merasa diri saya paling hebat sehingga tidak ada seorang pun yang bisa mengatur hidup saya. Pada suatu hari di tahun 2003, ibu saya meninggal akibat kanker yang sudah lama di deritanya. Tetapi kejadian itu tidak membuat saya bertobat, bahkan saya terjerumus dalam kasus NARKOBA lebih dalam lagi.<br />
<br />
Pada suatu hari, saya baru pulang dari Medan dan tiba di rumah kontrakan. Saya sangat terkejut karena ada polisi yang sudah menunggu selama 4 hari dirumah kontrakan saya dan saya langsung ditangkap dengan teman saya karena kami kedapatan membawa SABU-SABU dan EXSTASI. Pada saat itu saya sangat panik tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah melalui beberapa proses di Polsek Palmerah, saya dimasukkan kedalam rumah tahanan wanita.<br />
<br />
Setelah 8 bulan menjalani hukuman di rumah tahanan wanita, saya di vonis hukuman 4 tahun 6 bulan dan dipindahkan ke LP anak Tangerang. Ditempat ini saya merasa tidak ada seorangpun yang dapat menolong saya sehingga akhirnya saya bertobat. Disaat hati saya sedang hancur, saya tidak sengaja mendengar lagu gereja, dan saat itu juga hati saya merasa nyaman, kaki saya melangkah masuk kegereja. Saat itu juga saya menangis dan menyesali semua tindakan saya. Sejak saat itu saya rajin ikut beribadah digereja sampai akhirnya saya menerima YESUS sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT pribadi dan akhirnya saya dibaptis. Saya mulai tenang dan bisa menghadapi kenyataan hidup ini.<br />
<br />
Saya benar-benar merasakan betapa Tuhan baik dalam hidup saya. Salah satunya Tuhan menjawab pergumulan saya dengan mengirimkan seorang hambanya dari Yasindo untuk menolong saya mengurus pembebasan bersyarat sehingga saya bisa bebas lebih awal dari waktu yang sudah ditentukan. Setelah saya bebas bulan Oktober tahun 2008, saya mulai melangkah kedepan dan tetap berjalan dijalan Tuhan. Apa yang tak pernah saya bayangkan semua Tuhan sudah sediakan: tempat tinggal, pekerjaan sekaligus teman dekat yg selalu memberikan dorongan dan semangat untuk maju…<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZTr8xcLj1G32UQAIMFBy5M5IIpuUuPKbFGybgQId25o0ecmpIgj0p7Bx4HhaOYYPpyGgoF_be_AtPjR9ryms4WytBPeAY0ddEy5vXzWvHpq87QaJgQkXe_hRNv2EoxtnaeuCqRG_OwKl5/s1600-h/photo+pernikahan-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZTr8xcLj1G32UQAIMFBy5M5IIpuUuPKbFGybgQId25o0ecmpIgj0p7Bx4HhaOYYPpyGgoF_be_AtPjR9ryms4WytBPeAY0ddEy5vXzWvHpq87QaJgQkXe_hRNv2EoxtnaeuCqRG_OwKl5/s320/photo+pernikahan-1.jpg" /></a><br />
</div>Pada bulan Juni tahun 2009 saya memutuskan untuk menikah dengan seorang hamba Tuhan dari Yasindo, Rudy Chung yang selama ini setia melayani di LP Wanita anak sebagai pemain keyboard. Saya bersyukur ada seseorang yang mengerti latar belakang saya dan menerima saya apa adanya.<br />
<br />
Ketika saya akan menikah saya sangat rindu bisa berjumpa dengan papa saya, tetapi saya tidak tahu dimana papa saya berada. Menurut akal sehat tidak mungkin saya bisa bertemu dengan papa saya, tetapi lagi-lagi Tuhan menjawab doa saya tepat pada waktunya. Setelah bertahun-tahun saya tidak pernah bertemu maupun berkomunikasi dengan papa, saya bisa menemukan papa kandung saya dengan cara yang ajaib yaitu melalui internet. Sesuatu yang menurut saya tidak mungkin Tuhan buat mungkin. Mujizat Tuhan memang benar-benar nyata terjadi dalam hidup saya, tiada yang mustahil bagi Tuhan. Kalau saya ceritakan, terlalu banyak kebaikan Tuhan yang saya alami…<br />
<br />
Tak pernah saya bayangkan bahwa di hari pernikahan saya, papa hadir untuk menyaksikan pernikahan putrinya, tanpa memandang perbedaan keyakinan diantara kita…<br />
<br />
Saya sangat bersyukur dengan apa yg Tuhan berikan, sekarang saya tetap hidup dijalan Tuhan, dan hidup bahagia bersama suami tercinta dan kita tetap menjaga cintakasih yang Tuhan berikan… AMIN<br />
<input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><br />
<div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><br />
<div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><br />
<div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><br />
<div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><br />
<div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden" /><!--Session data--><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><div id="refHTML"></div>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-4117559689756790362009-09-02T00:50:00.006+07:002009-09-02T01:28:06.532+07:00Kesaksian ex YASINDO - Ev. Masdan BarusKesaksian Ev. Masdan Barus.<br />
GEREJA PANTEKOSTA PUSAT SURABAYA Efata <br />
Anik – Kalbar.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: large;">“APA YANG TIDAK PERNAH AKU PIKIRKAN</span></b><span style="font-size: large;"><b> ITULAH YANG TUHAN BERIKAN KEPADAKU.</b>”</span></div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Aku berasal dari Sumatera Utara dan hidup ditengah keluarga yang sangat miskin. Walau kami adalah keluarga Kristen, tetapi makna daripada kekristenan itu tidak kami mengerti, sebab kekristenan kami hanya sebatas kegereja, itupun hanya dilakukan oleh ibu sendiri. Sementara bapak jarang sekali kegereja dan kami anak-anaknya sama sekali tidak pernah ke gereja.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9exHPG9TjDSHHp0NnYNeFnq5q9mYv3NnFaCNNKD4hRAtIoy2IitnoQ2UUj_5-8JVUMWA40NeaihnDRTBjdggi17JEz-ifVByRggcDUXc3hHh1R2AxtQ1yHJ2dEaIMgqYYl_YMsBRkrsc_/s1600-h/MasdanB.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9exHPG9TjDSHHp0NnYNeFnq5q9mYv3NnFaCNNKD4hRAtIoy2IitnoQ2UUj_5-8JVUMWA40NeaihnDRTBjdggi17JEz-ifVByRggcDUXc3hHh1R2AxtQ1yHJ2dEaIMgqYYl_YMsBRkrsc_/s200/MasdanB.jpg" /></a>Di usia dewasa aku di bekali oleh bapakku mantera-mantera, sebagai pelindung dan modal menjalani hidup ini. Sejak itu aku merasa lebih kuat dari orang lain dan tidak pernah merasa takut. Dengan modal mantera tsb, aku meninggalkan kampung halaman menuju Sumatera Utara, yakni kota Medan. Di Medan aku hidup dengan bebas, aku melakukan apa saja yang aku mau. Aku masuk diwilayah perjudian dan meminta uang kepada bandar judi. Waktu itu seorang bandar judi tidak meluluskan permintaanku, sehingga terjadi perkelahian yang mengakibatkan luka serius. Aku takut di tangkap polisi, sehingga aku melarikan diri ke Jambi dan tinggal di rumah abangku. Aku menceritakan masalahku sehingga abangku juga ketakutan. Dia membekali aku uang dan menyuruh aku meninggalkan Jambi. Kota Jakarta lah yang menjadi tujuanku selanjutnya. Aku tiba di Jakarta dengan kebingungan karena belum mengerti kota Jakarta. Peristiwa ini terjadi tahun 1990 saat aku baru berusia 17 tahun. <br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Masa-masa di Jakarta</b><br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Setiba di Jakarta, aku mulai berpikir untuk mencari pekerjaan supaya bisa bertahan hidup. Karena aku tidak mempunyai pendidikan, maka tidak satu pun pekerjaan aku dapatkan. Karena itu aku mulai menjelajah dari terminal ke terminal untuk mencari teman. Di terminal Grogol aku mendapat seorang teman yang berprofesi supir angkutan umum. Teman ini menawari aku menjadi kondektur angkutan umum. Dari sini pergaulanku makin luas dan mendapat teman-teman yang kehidupannya hampir sama dengan aku. Tanpa sadar aku sudah terperangkap dalam kehidupan bebas. Dunia narkoba, minuman keras, pencopetan, perampokan, pelacuran sudah menjadi bagian dalam hidupku. Itu terus berjalan selama 3 tahun.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 1993 terjadi pemberantasan preman di Jakarta, yang di kenal dengan istilah PETRUS (Penembak Misterius). Dari peristiwa ini banyak teman-teman mati ditembak. Untuk mengindari peristiwa ini aku berpikir harus keluar dari Jakarta, tetapi aku tidak tahu mau kemana? Tiba-tiba di terminal Grogol aku bertemu dengan teman yang dulu pernah melakukan kejahatan bersamaku, tetapi kini dia telah Sekolah Alkitab di Solo. Dia menawarkan aku untuk sekolah Alkitab di Surabaya dan aku langsung menerima dengan tujuan untuk menghindar dari kematian. Selama disekolah Alkitab ini hatiku terus memberontak, aku sering berkelahi. Setelah selesai pendidikan, semua siswa diikutkan dalam praktek pelayanan. Aku ditempatkan di daerah Dolopo Madiun. Dalam praktek ini, tugasku mengepel gereja dan mencuci piring. Satu tahun aku menjalani tugas ini, akhirnya aku mulai tidak betah, sehingga aku pulang ke Jakarta dengan alasan sakit. Jakarta tidak ada lagi pemberantasan preman, sehingga aku mulai lagi melakukan kejahatan, di sekitar Grogol sampai sepanjang jalan Daan Mogot.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Walaupun aku seorang penjahat, tetapi aku tidak punya keinginan untuk mendekam di Lembaga Pemasyarakatan. “Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”. Pepatah ini juga berlaku buat aku. Suatu hari seorang teman meminta bantuan untuk menyelamatkan anaknya yang di sandera. Aku langsung mengumpulkan teman-teman dengan membawa senjata tajam langsung meluncur ketempat perkara. Akibat emosi yang telah tersulut terjadilah penganiayaan dan sekaligus perampokan. Tidak lama menikmati hasil perampokan, aku di tangkap polisi dan dijatuhi hukuman 2 tahun penjara, dari tahun 1996-1998.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Selama di dalam LP, aku menjadi anak yang terhilang, tidak pernah sekalipun di besuk. Untuk menghilangkan kesedihan aku pergi kegereja. Awalnya hanya untuk menghilangkan kesedihan, tapi lambat laun ibadah tsb memberikan penerangan dalam diriku. Suatu hari aku mendengar Hamba Tuhan berkotbah dari Injil Yohanes 14:6-13, 16-18. Di tengah kotbah, tanpa aku sadari, aku mulai menangis. Aku mencoba untuk tidak menangis, tetapi air mata ini terus membasahi pipiku. Aku heran, kenapa aku menangis, karena dalam sejarah hidupku aku belum pernah menangis. Sejak saat itu aku mengambil komitmen kalau aku bebas, aku mau taat kepada Tuhan.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tahun 1998, aku bebas dari LP Klas I Tanggerang. Dihari pembebasanku terjadi peristiwa Trisakti dan di ikuti kerusuhan di Jakarta, memancing aku untuk melakukan kejahatan kembali, akhirnya aku melanggar komitmenku. Aku terlibat kembali ke dalam kejahatan. Tetapi satu peristiwa aneh menimpaku, setelah melakukan kejahatan tiba-tiba aku jatuh sakit, aku kena penyakit lever. Uangku habis untuk berobat, tetapi tidak kunjung sembuh. Saat itu mulailah aku pasrah dan menyerah kembali kepada Tuhan.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Melalui pertemuaanku dengan Ibu Yono di terminal Grogol, beliau membawaku ke Yasindo untuk menemui Bapak Toni Taniara. Dengan rekomendasi dan biaya dari Yasindo, aku diberangkatkan ke KBTC Semarang. Satu mujizat aku alami sebelum berangkat ke Semarang. Satu minggu aku berdoa puasa, di akhir doaku, aku mendapat mujizat. Aku sembuh dari penyakit lever. Sejak saat itu aku semakin antusias untuk ke KBTC untuk dipersiapkan menjadi hamba Tuhan yang siap melayani dimanapun.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Pelayanan di Kalimantan Barat</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 1999, setelah selesai dari KBTC aku diutus ke Kalimantan Barat, tepatnya di Desa Anik di Gereja Kalimantan Evangelis (GKE). Sesudah 1 tahun melayani, Tuhan memberikan seorang istri kepadaku. </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii1gS2aWPipQgWu6SIHn40u7vLamVJTO9-_GaIwOkdBjmdacJi-j75JY9KjW1ERwldO4gEadv6rTicmuvaDc_s-RPxYYiBwvMmtEYcXEI-ZIxhKkGjAIPQaxqVQhUcI4rdNzXk7HEF-4Na/s1600-h/MasdanFam.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii1gS2aWPipQgWu6SIHn40u7vLamVJTO9-_GaIwOkdBjmdacJi-j75JY9KjW1ERwldO4gEadv6rTicmuvaDc_s-RPxYYiBwvMmtEYcXEI-ZIxhKkGjAIPQaxqVQhUcI4rdNzXk7HEF-4Na/s200/MasdanFam.jpg" /></a>Setelah menikah, aku menggembalakan jemaat di bawah naungan Gereja Bethel Indonesia (GBI) dari tahun 2001-2006. Keadaan kami sangat kekurangan, kami tidak punya tempat ibadah dan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Puji Tuhan, oleh Yayasan Patmos dan beberapa gereja, akhirnya kami dapat membangun gereja sederhana. Kami di adopsi oleh GBI dengan sponsor Rp 200.000 perbulan selama 1 tahun. Tetapi karena ada masalah, akhirnya sponsor kami dihentikan. Dengan kejadian itu saya kecewa kepada Hamba Tuhan, dan semenjak itu selama 2 tahun kami keluar dari pelayanan dan pulang kekampung untuk membuka usaha.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tuhan memberkati usaha kami, sehingga kami dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Namun demikian, komitmen untuk melayani Tuhan tidak pernah hilang dalam diri saya. Awal tahun 2008 sampai sekarang, kami merintis kembali pelayanan, kali ini dibawah naungan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Semoga dengan kesaksian ini Tuhan memberkati kita sebagaimana janjinya. Amin.</div><div style="text-align: justify;"><input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /></div><div id="refHTML" style="text-align: justify;"></div><input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><br />
<div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><br />
<div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><br />
<div id="refHTML"></div><br />
<input id="gwProxy" type="hidden" /><input id="jsProxy" onclick="jsCall();" type="hidden" /><div id="refHTML"></div>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-82572781483171920782009-08-28T23:40:00.013+07:002009-08-30T00:04:46.653+07:00Kesaksian ex YASINDO - Sdr. Djomin Hu<!--[endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:IN; mso-no-proof:yes;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:85.05pt 85.05pt 56.7pt 85.05pt; mso-header-margin:35.45pt; mso-footer-margin:35.45pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--><span style=";font-family:times new roman;font-size:100%;" ><span lang="IN"></span></span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Kesaksian Sdr. Djomin Hu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span lang="IN" style="font-size:14pt;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span lang="IN" style="font-size:14pt;"><span style="font-size:180%;"><br /></span></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:180%;"><b style=""><span lang="IN">Dia Mengubah Jalan Hidupku.</span></b></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><br /><b style=""><span lang="IN" style="font-size:14pt;"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><i style=""><span lang="IN">“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus”. </span></i><span lang="IN">(Fil 3 : 13)</span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><b style=""><span lang="IN"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Ketika menuliskan kesaksian ini, tak terasa saya sudah memasuki tahun ke 9 dalam pelayanan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Saya berasal dari keluarga non Kristen, saya kecanduan narkoba sejak kelas 3 SMP. Pada tahun 1997, ketika ibu saya sakit keras saya berdoa agar ibu saya disembuhkan (waktu itu saya belum mengenal Tuhan Yesus), tetapi 4 hari kemudian ibu saya meninggal dunia. Waktu itu saya begitu terpukul, saya protes sama Tuhan, bahkan saya berkata bahwa Tuhan itu tidak ada, kalaupun ada saya mau menantangnya. Sejak itu saya bangga kalau bisa melakukan perbuatan yang jahat.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Pada tanggal 23 Maret 1998, saya bersama 2 orang teman saya ditangkap di bandara Khaitak Hongkong. Saya dikirim ke Indonesia, sedang kedua teman saya ditahan di Hongkong (sampai hari ini belum bebas).<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Didalam penjara saya mulai mengenal Kristus melalui pelayanan Yasindo, khususnya Bpk Toni Taniara, tapi saya belum sungguh-sungguh, karena saya masih memakai narkoba.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Pada bulan Maret 2000 saya bebas. Setelah bebas saya kembali kepada kehidupan lama. Satu malam saya dan teman-teman pergi ke diskotik, di perjalanan mobil kami dihentikan oleh razia polisi. Kami disuruh keluar dari mobil dan diperiksa, saat itu saya sangat takut karena di saku celana saya ada 1 gram shabu-shabu dan heroin. Petugas meminta saya mengeluarkan semua isi saku dan dompet. Ketika mengeluarkan isi saku yang ada narkobanya, saya sudah pasrah. Tapi entah kenapa, petugas tidak melihat narkoba ditangan saya, lalu kami diijinkan pergi. Waktu itu, teman-teman saya mengatakan bahwa ilmu saya hebat, karena bisa membuat polisi tidak melihat narkoba ditangan saya. Sesampai di diskotik, kami masuk ruangan karaoke untuk menggunakan barang haram tsb. Saat itu tiba-tiba ada suara yang berbisik di telinga saya : “Kalau engkau tidak berhenti engkau mati” suara itu terus terdengar berkali-kali. Akhirnya saya keluar meninggalkan teman- teman, saya memanggil taxi, saya bilang ke supir taxi untuk membawa saya berkeliling cari udara segar. Didalam taxi suara tsb masih terdengar, lalu saya minta sopir taxi untuk berhenti. Saya keluar dan berjalan kaki, tetapi suara itu terdengar lagi : “Kalau engkau tidak berhenti, engkau mati”, saya menjadi sangat ketakutan dan menjerit, saya berkata kalau itu benar suara Tuhan Yesus, berbicaralah sekali lagi, dan saat itu Tuhan berkata : “Aku mengasihimu.” Mendengar itu, saya menangis, saya baru sadar bahwa selama ini Tuhanlah yang telah menolong saya, sejak saya tertangkap di Hongkong tapi tidak ditahan disana tetapi dikirim ke Indonesia. Kemudian di awal persidangan, saya dituntut 14 tahun (sama seperti kedua teman saya yang di Hongkong), tetapi pada sidang berikutnya, saya diputuskan 3 tahun 9 bulan. Tetapi baru menjalani 2 tahun di LP Tangerang, saya dibebaskan dengan pembebasan bersyarat. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Sebelumnya saya pikir itu semua karena pertolongan dari teman dan keluarga saya. Akhirnya saya sadar bahwa semuanya karena campur tangan Tuhan. Waktu itu saya berjanji kepada Tuhan, kalau Tuhan bebaskan saya dari ketergantungan narkoba, saya akan menyerahkan hidup untuk melayani Tuhan. Puji Tuhan, sejak awal Agustus 2000 sampai hari ini dan selamanya, saya tidak pernah menggunakan narkoba lagi. Tuhan telah membebaskan saya dari ketergantungan narkoba, alkohol dan rokok.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Di awal pertobatan saya, saya dikirim oleh YASINDO ke STT Berita Hidup Solo. Tetapi bulan ketiga saya sudah di skors, karena berkelahi dengan sesama siswa. Selanjutnya pak Toni mengirim saya ke Ketileng Bible Training Centre (KBTC) Semarang. Ditempat itu saya mengalami kelahiran baru, saya baru tahu bahwa pertobatan bukan hanya sekedar berhenti menggunakan narkoba, tetapi juga harus mengalami penanggalan manusia lama. Di tempat itu selain belajar Alkitab saya juga belajar penundukan diri, rendah hati dan penyerahan total kepada Tuhan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Setelah 6 bulan di KBTC, saya dikirim ke Kalimantan Barat untuk praktek. Saya diminta menanda tangani surat pernyataan di atas segel yang isinya adalah : seandainya saya mengalami kecelakaan atau mati, pihak sekolah tidak bertanggung jawab. Pada awalnya keluarga saya keberatan, tapi akhirnya mereka menyetujui karena melihat tekad saya. Saya berprinsip bahwa lebih baik saya mati di ladang pelayanan daripada mati karena narkoba.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Di Kalimantan Barat saya melayani dipedalaman di tengah hutan, yang selama ini belum ada yang mau melayani disana. Saya dengar masyarakat disana suka meracuni dan menyantet orang. Kepercayaan mereka adalah animisme, menyembah pohon, batu dan juga tengkorak manusia (hampir semua penduduk punya 1-2 pasang tengkorak untuk disembah). Di sana tidak ada listrik, tidak ada kamar mandi/WC (mandi di sungai yang ada buayanya, buang air besar di sungai atau semak-semak), tidak ada kamar tidur (saya tidur dilumbung padi), tidak ada warung, mencari makanan di hutan dan sungai. Saya juga mengalami serangan dari kuasa kegelapan dan dukun-dukun.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Pelayanan saya diawali dengan anak-anak, bermodalkan sebuah gitar untuk mengajar bernyanyi (anak-anak jarang mendengar musik apalagi gitar). Perlahan tapi pasti, mulai banyak anak-anak di dusun tersebut yang tertarik untuk bergabung, kemudian saya mulai adakan sekolah minggu. Kemudian saya dibuatkan tempat tinggal yang lebih layak, sebuah gubuk dari bambu. Saya mulai mengajar mereka bukan hanya Firman Tuhan, tapi juga membaca dan menulis. Puji Tuhan setelah 3 bulan, beberapa orang tua mereka ikut ibadah. Lambat laun sekolah minggu sudah menjadi ibadah raya, setiap hari ada saja jiwa baru yang datang. Yang datang bukan hanya penduduk biasa tapi ketua adat, dukun yang suka menantang saya, akhirnya 90% penduduk bertobat.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Tuhan bekerja secara luar biasa, setahun kemudian Tuhan memberi sebuah rumah ibadah yang cukup besar yang bisa menampung 100 orang lebih. Setelah 1 tahun 8 bulan pelayanan di dusun Sebaro, saya melanjutkan sekolah di STII Jogjakarta. Dikota ini saya merintis jemaat Gereja Bethesda, juga pos PI di Wonogiri. Di dalam pelayanan dan studi saya, segala kebutuhan saya dicukupkan oleh Yasindo sampai saya di wisuda pada bulan Juni 2005, dan mendapat gelar Sarjana Theologi.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Pada bulan Desember 2006, saya dan istri berangkat ke Banda Aceh (ibu kota propinsi Nangroe Aceh Darussalam) sesuai visi yang Tuhan berikan kepada saya. Sekalipun banyak kesulitan dan tantangan, saya tidak akan pernah mundur, karena saya memiliki pengalaman iman bersama Tuhan Yesus. Saya percaya, Tuhan yang mengirim saya ke tempat ini pasti akan menyertai dan menolong saya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Sampai saat ini sudah lebih dari 2 tahun saya melayani di propinsi ini (Banda Aceh. Sigli, Biruen, Lhokseumawe, Pulau Sabang). Banyak hal yang telah saya lalui selama 2 tahun ini. Doa - doa dipanjatkan, tak jarang di sertai dengan air mata, banyak hal dipersiapkan dengan pemikiran penuh, konsentrasi, waktu, dan tenaga yang terkuras. Tapi senyum sukacita tetap terpancar. Terlebih setelah kami melihat buah-buah yang dihasilkan. Suka cita itu melampaui semua yang telah kami kerjakan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Demikian kesaksian saya, semoga menjadi berkat.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Tuhan memberkati.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:times new roman;"><b style=""><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></b></p><span style="font-size:100%;"></span> <input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-29122809331378600862009-08-28T23:24:00.008+07:002009-08-30T00:06:10.391+07:00Kesaksian ex YASINDO - Pdt. Jontar Hutagalung<!--[endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:Calibri; mso-ansi-language:IN;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >KESAKSIAN<span style=""> </span>Pdt. JONTAR<span style=""> </span>HUTAGALUNG<o:p></o:p></span></p> <span style=";font-family:";font-size:10pt;" lang="IN" ><span style="font-size:100%;">GEMBALA SIDANG GEREJA BAPTIS INDONESIA, KELUN - MADIUN.<br /><br /></span></span><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:180%;"><b><span style="line-height: 115%;font-family:";" lang="IN">TUHAN MENGUBAH SEGALA RENCANAKU.</span></b></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><br /><b><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:14pt;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></b></p><span style=";font-family:";font-size:10pt;" lang="IN" ><o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Saya </span><a style="" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL1hR5GbDoQp5JhyPLUMMVz1ykse3CzGUtZP6Nbv1wWY-tDFnNifFVd8a3IFMxvHnXKJdmfS1SAlUiMXwzPm8lw4ao0O1pIxPg5Mi-VF8omSTUTWUQQmzsXoFUwIEGSr1oBLtGtFRPJmFA/s1600-h/Jontar.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 126px; height: 148px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL1hR5GbDoQp5JhyPLUMMVz1ykse3CzGUtZP6Nbv1wWY-tDFnNifFVd8a3IFMxvHnXKJdmfS1SAlUiMXwzPm8lw4ao0O1pIxPg5Mi-VF8omSTUTWUQQmzsXoFUwIEGSr1oBLtGtFRPJmFA/s320/Jontar.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5375431288092737186" border="0" /></a><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >dilahirkan sebagai anak kepala desa di sebuah desa terpencil di Sumatera Utara, tepatnya di Alohan Bair, Tapanuli Tengah, pada tanggal 16 Juli 1989. Walaupun keluarga kami beragama Kristen,</span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" > tetapi<span style=""> </span>keluarga ini tidak mencerminkan kehidupan kekristenan yang sesungguhnya, sehingga kami hidup seperti kebanyakan orang lainnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Aku menyelesaikan SD sampai SMP<span style=""> </span>di kampung halamanku. Setelah lulus SMP aku diajak keluarga<span style=""> </span>tinggal di Jakarta dan disekolahkan di STM Penerbangan I Halim Perdana Kesuma. Disinilah aku mulai mengenal hidup bebas, aku terlibat pergaulan yang tidak baik, minum-minuman keras, sampai mengkomsumsi obat-obatan terlarang. Karena kehidupanku<span style=""> </span>bertambah tidak karuan, akh</span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >irnya aku diusir dari keluarga, akibatnya aku putus sekolah di kelas 2 STM. Lepas dari keluarga dan putus sekolah, bukannya aku sedih, malah sebaliknya aku bertambah senang, karena merasa lebih bebas untuk memakai<span style=""> </span>dan mengedarkan obat terlarang,<span style=""> </span>sehingga aku lebih mudah mendapatkan uang.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Walaupun aku terlibat sebagai pemakai dan pengedar obat terlarang, sekali-kali aku masih pergi ke gereja. Saat itu aku berjemaat di GKNI Dewi Sartika, bahkan aktif dipersekutuan kaum muda, walau sebatas aktifitas luar saja. Hatiku sendiri tidak pernah takut akan Tuhan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Dalam aktifi</span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >tasku sebagai pemakai dan pengedar obat terlarang, aku berkali-kali<span style=""> </span>ditangkap oleh petugas, tetapi dengan uang yang aku miliki, aku dapat bebas kembali. Suatu hari aku ditangkap lagi,<span style=""> </span>saat itu aku pikir kali ini juga sama dengan peristiwa yang dulu, yakni aku bisa bebas dengan kekuatan uangku, tapi ternyata aku keliru. Aku tidak bisa bebas.<span style=""> </span>Peristiwa itu membuat aku sadar, bahwa dengan uang tidak selamanya aku bisa<span style=""> </span>melakukan apa saja. Akhirnya Pengadilan Jakarta Timur menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepadaku. Sejak saat itu aku menjadi penghuni LP Cipinang Jakarta Timur.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Selama 10 tahun aku berpindah dari 1 LP ke LP lain. Dari LP Cipinang selama 3 tahun aku dipindahkan ke LP Nusa Kambangan, LP Cilacap, LP Semarang, LP Purwokerto, LP Pekalongan dan LP Banyumas. Di Lembaga ini beribu-ribu kesadaran mulai timbul dalam hatiku, berbeda<span style=""> </span>sekali dengan kehidupanku<span style=""> </span>saat aku berada di luar dengan saku yang tak pernah kosong. Di sini aku mulai rajin mengikuti kebaktian. Suatu saat aku sadar bahwa selama ini hidup yang aku jalani tidak ada yang benar, aku hidup diluar jalur Tuhan.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Suatu hari, ketik</span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >a aku mengikuti kebaktian di LP Semarang hatiku tersentuh oleh Firman Tuhan dan aku menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamatku secara pribadi. Sejak saat itu aku merasakan sukacita dan damai sejahtera luar biasa melingkupi hatiku, dan sepertinya belenggu yang selama ini mengikatku terangkat dan aku merasa bebas. Mulai saat itu aku tidak lagi berpikir tentang kehidupan dan<span style=""> </span>pekerjaanku yang lalu, padahal sebelumnya aku masih merencanakan strategi hidup lama ketika nanti aku bebas, yaitu untuk terus menggeluti bisnis obat terlarang, ternyata Tuhan mengubah segala rencanaku.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Dengan pertobatan yang aku alami, aku semakin bersungguh-sungguh dalam berbakti kepada Tuhan. Aku<span style=""> </span>merasakan indahnya hidup, yang selama ini tak pernah kurasakan walau aku mempunyai uang. Sampai suatu hari aku rindu untuk terlibat dalam pelayanan di LP, dan menyerahka</span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >n<span style=""> </span>sepenuhnya hidupku untuk Tuhan. Kuutarakan kerinduanku ini kepada Tuhan dalam doa-doaku. Setelah melalui pergumulan yang lama, aku merasa yakin akan panggilan Tuhan dan menyerahkan hidupku sepenuhnya untuk pekerjaanNya. Aku sudah merasakan kasihNya dan Tuhan sudah begitu baik dalam hidupku. Apa yang aku lakukan kelak masih terlalu kecil dibandingkan dengan kasihNya yang begitu besar buatku.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Setelah aku bebas dari hukuman, aku melibatkan diri dalam pelayanan orang-orang stres, gelandangan, pecandu obat-obat terlarang, orang-orang nestapa di bawah naungan lembaga YCKB (Yayasan Cinta Kasih Bangsa) di Ungaran sebagai pembina rohani. Setelah sekian lama terlibat pelayanan di YCKB, aku merasa wawasan, pengetahuan dan bekalku sangat kurang. Aku rindu untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan, oleh karena itu dengan seijin ketua Yayasan aku kuliah di ATII Madiun. Aku terus berdoa dan berjuang, untuk tetap setia dan taat selama menempuh pendidikan di ATII Madiun. Dan di ATII Madiun inilah aku dipertemukan Tuhan dengan teman hidupku yang juga sama-sama melayani, kemudian kami di satukan dalam pernikahan</span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" > kudus.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Setelah kami menikah dan diberkati oleh organisasi gereja istri, kami melayani di gereja tersebut dan dipercaya untuk menggembalakan jemaat di desa Kelun, kecamatan Kartohajo, Madiun. Sungguh suatu tantangan yang sulit untuk kami jalani, karena pada waktu kami masuk dalam pelayanan di gereja ini yang datang hanya 6 orang, gedung gereja </span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg411wx3t3KhYlcGak4unxcb6GLdBDGZEjYQCKnknScNvRYwNU0hMeOwtZthIcS3P7_U0eIlY75BZckbjQzdEL4uPHkyOEX_b8JR4CPcbHfFxNvfD_3HlVZwWmNnpEgmafo7P6kgulOX4AY/s1600-h/JontarFam.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 158px; height: 159px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg411wx3t3KhYlcGak4unxcb6GLdBDGZEjYQCKnknScNvRYwNU0hMeOwtZthIcS3P7_U0eIlY75BZckbjQzdEL4uPHkyOEX_b8JR4CPcbHfFxNvfD_3HlVZwWmNnpEgmafo7P6kgulOX4AY/s320/JontarFam.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5375431635818260818" border="0" /></a><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >sudah ada walaupun belum sempurna pembangunannya. Keadaan ekonomi jemaat buruh dan tani, dengan keadaan jemaat seperti itu, kami mempertahankan hidup dari jemaat yang kami layani. Tetapi puji Tuhan, oleh kemurahan Tuhan kami mendapatkan bantuan dana dari YASINDO Jakarta lewat bapak Toni Taniara selama kurang lebih 3 tahun. Kegiatan jemaat mulai saya hidupkan kembali, walaupun awalnya kurang ada sambutan, tetapi sekarang sudah ada perkembangan dalam kesetiaan jemaat mengikuti kegiatan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Sekarang ini sudah ada 13 keluarga yang ikut ibadah, walaupun diantara keluarga-keluarga itu ada yang tidak seluruhnya percaya kepada Tuhan. Kerinduan kami jemaat Tuhan yang Tuhan percayakaan kepada kami sekarang, mengalami pertumbuhan baik secara kwalitas maupun kwantitas. Kami<span style=""> </span>akan terus berjuang di ladang Tuhan yang<span style=""> </span>Tuhan percayakan kepada kami, seperti janji yang pernah aku naikkan kepada Tuhan sewaktu masih di dalam LP. Walau secara manusia kadang berat dan sangat sulit namun aku terus belajar untuk tidak lari dari pelayanan dan<span style=""> </span>berputus asa. Melalui doa bersama istri dan anak-anak yang setiap malam kami panjatkan, memberi pengharapan bagi kami, bahwa Tuhan tidak pernah lepas tangan terhadap anak-anakNya. Oleh karena itu kami membutuhkan kawan-kawan sekerja yang menjadi tangan-tangan terulur buat kami. Kami sadar, kami tidak dapat berbuat apa-apa tanpa<span style=""> </span>pertolongan Tuhan dan<span style=""> </span>anak-anak Tuhan yang mendukung kami dalam pekerjaanNya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Demikian kesaksian saya, kiranya menjadi berkat bagi Saudara.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" >Tuhan memberkati.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p><br /><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:12pt;" lang="IN" ><o:p></o:p></span> <input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-57547360033334416132009-08-28T23:02:00.003+07:002009-08-28T23:22:18.389+07:00Kesaksian ex YASINDO - Pdt. Yoel Malau S.Th, M.Miss<!--[endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; font-weight:bold; mso-bidi-font-weight:normal;} @page Section1 {size:595.45pt 841.7pt; margin:.8in 1.0in .5in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span style="font-weight: normal;">Pdt. Yoel M. Malau S. Th, M.Miss<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> <span style="font-weight: normal;">Gembala Sidang GEREJA JEMAAT KRISTUS </span><st1:country-region><st1:place><span style="font-weight: normal;">INDONESIA</span></st1:place></st1:country-region><span style="font-weight: normal;"> Mojosari, Jatim.</span></div><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:180%;">KISAH</span><span style="font-size:180%;"> PANGGILANKU MENJADI HAMBA </span><span style="font-size:180%;">TUHAN</span><span style="font-weight: normal;"><span style="font-size:180%;">.</span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Sebelum sa</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLgtc-_unWlpAAcwKUlFiRjzoMf5pApqAPbliflyURVP5eFt26kcx0sSTtoqNSbLyQhMjnCktBVPBJecVJq3zaxkSpVsNr9AsVeQz-dYR0gwIksrEuZTOEyRlRPgnnm5EJm576V8ZUpCmu/s1600-h/Joel.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 112px; height: 117px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLgtc-_unWlpAAcwKUlFiRjzoMf5pApqAPbliflyURVP5eFt26kcx0sSTtoqNSbLyQhMjnCktBVPBJecVJq3zaxkSpVsNr9AsVeQz-dYR0gwIksrEuZTOEyRlRPgnnm5EJm576V8ZUpCmu/s320/Joel.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5375050677742999474" border="0" /></a><span style="font-weight: normal;">ya bertobat, saya hidup dalam keputus asaan, hidup tanpa pengharapan dan merasa hidup tidak ada artinya. Hal ini yang menyebabkan saya terjerumus dalam berbagai kejahatan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Dala</span><span style="font-weight: normal;">m pelarian </span><span style="font-weight: normal;">dari rumah oom saya di Cijantung, Jakarta Timur, karena mencari sejumlah uan</span><span style="font-weight: normal;">g, saya berjumpa dengan kawan-kawan yang juga hidup tanpa pengharapan. Dan kami tinggal dirumah susun Cipinang, </span><st1:city><st1:place><span style="font-weight: normal;">Jakarta</span></st1:place></st1:city><span style="font-weight: normal;">.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Tuhan begitu baik. Diawali niat yang tidak baik, oleh karena ajakan teman, yaitu Pdt. Laudin Manik S.Th, anak binaan Yasindo, penyiar Radio LTWR Batu, Malang (waktu itu beliau belum bertobat), mengajak saya ke Persekutuan Doa untuk mencuri uang kolekte dari kantong persembahan, karena menurut teman saya, persekutuan tersebut adalah persekutuan orang-orang kaya. Dan saya disarankan pura-pura memasukkan persembahan dan kemudian menggenggam beberapa lembar uang persembahan lalu menarik tangan saya dari kantong persembahan, demikian Laudin Manik menyarankan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Tetapi puji Tuhan. Niat untuk mencuri persembahan tidak terlaksana. Malah ditempat itulah Tuhan menjamah dan melawat saya. Saya merasakan perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan. Dan saat itu ada keri</span><span style="font-weight: normal;">nduan untuk bersekutu dengan Tuhan. Kini hidupku telah berubah dan tidak lama kemudian, saya menyerahkan diri untuk dibaptis.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Awal panggilan untuk menjadi hambaNya terjadi di Persekutuan Injaya, segitiga Senen, lewat nubuatan Rev John Hartman yang pada waktu itu beliau menyampaikan Firman, saat itulah saya merasakan panggilan Tuhan dalam diri saya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Melalui ibu Yono, saya bersama Laudin Manik dan Andreas Sirait diantar ke Sekolah Alkitab di Semarang. Pada waktu kami sampai ditempat tujuan, betapa kecewanya kami, karena ternyata kami tidak diantar ke sekolah Alkitab, tetapi ketempat penampungan eks narapidana yaitu Yayasan Cinta Kasih Bangsa di Ungaran pimpinan Bpk Arif Wibisono alm.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Awalnya kami memberontak, tetapi Tuhan meyakinkan kami, sekalipun kami bukan eks napi, tetapi perbuatan kami seperti eks napi, oleh sebab itu, sebelum masuk sekolah Alkitab kami harus dibentuk terlebih dahulu di YCKB. Puji Tuhan, setelah 4 bulan kami dinyatakan lulus dan akhirnya kami meneruskan pendidikan di STT Tawangmangu.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Pergumulan ternyata belum selesai. Di STT Tawangmangu setiap hari Sabtu (mestinya mahasiswa libur) saya harus kerja bakti karena tidak bisa bayar uang sekolah. Awalnya saya putus asa dan merencanakan pulang ke </span><st1:city><st1:place><span style="font-weight: normal;">Jakarta</span></st1:place></st1:city><span style="font-weight: normal;"> karena tidak ada sponsor.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Puji Tuhan pertolonganNya tidak pernah terlambat. Ditengah-tengah keputus asaan saya, saya dipanggil bagian keuangan STT Tawangmangu. Hati saya kembali berdebar-debar, pasti saya dipanggil karena</span><span style="font-weight: normal;"> belum bayar SPP dan akan ditanya siapa yang mensponsori saya. Ternyata ketakutan saya berubah menjadi sukacita, sebab saya disodorkan wesel berisi uang Rp 210.000, dan yang membuat saya kaget, sipengirim yang bernama Bapak Toni Taniara belum saya kenal. Dan setiap bulan, beliau mengirim uang kepada saya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Pada bulan Desember, masa libur mahasiswa, saya ke </span><st1:city><st1:place><span style="font-weight: normal;">Jakarta</span></st1:place></st1:city><span style="font-weight: normal;"> untuk menemui Bapak Toni Taniara (sekarang telah almarhum), pada waktu itu beliau berkantor di Kav Polri, Jelambar, Jakarta Barat. Itulah awal pertemuan saya dengan Bpk Toni Taniara alm yang juga banyak memotivasi hidup saya, bagaimana menjadi hamba Tuhan yang benar. Dan sekarang saya sedang merintis pelayanan di Sidoarjo dan Mojosari, Jawa Timur.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJJ09jipQR_2xtI_8QJW59aZpmoaTT8_fhn4MTAID7R8ITlYttv2avWEOq8qaWZNjme9wx0pr9BQSchwaE2OafvTYL7guGS0aCj4g5vW5BHqtThw1ql_FqZdhqSkq1250GOat7INKMZskn/s1600-h/JoelFam.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 128px; height: 112px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJJ09jipQR_2xtI_8QJW59aZpmoaTT8_fhn4MTAID7R8ITlYttv2avWEOq8qaWZNjme9wx0pr9BQSchwaE2OafvTYL7guGS0aCj4g5vW5BHqtThw1ql_FqZdhqSkq1250GOat7INKMZskn/s320/JoelFam.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5375049507627850706" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Setelah sekian lama saya menjadi pengerja, dalam pimpinan Tuhan saya merasa sudah waktunya untuk merintis pelayanan dan menggembalakan jemaat. Sayapun bergabung dengan Gereja Jemaat Kristus Indonesia (GJKI)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">GJKI tidak mencampuri dan membiayai kebutuhan gereja lokal, sehingga kondisi ini sangat berat bagi perintisan jemaat seperti kami. Puji Tuhan janji Tuhan selalu tepat.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Pada tanggal 2 Juli 2006, saya bersama istri ditahbiskan oleh hambaNya Pdt. Tan Chuan S.Th. MA, gembala GJKI “Pelangi Kasih” Watu Kencana, </span><st1:city><st1:place><span style="font-weight: normal;">Bandung</span></st1:place></st1:city><span style="font-weight: normal;"> dan diutus membuka pelayanan perintisan jemaat di Jawa Timur. Kemudian kami segera memulai kebaktian perdana di Gempol Gunting, di rumah Bapak Sunadi, mertua saya yang dihadiri 11 orang. Saya, istri dan anak saya, bapak dan ibu mertua saya serta beberapa jemaat simpatisan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:date year="2006" day="23" month="9"><span style="font-weight: normal;">23 September 2006</span></st1:date><span style="font-weight: normal;">, kami mengadakan kebaktian disalah satu rumah jemaat kami di Mojosari. Kebaktian tersebut dihadiri 10 jemaat. Oleh kemurahan Tuhan dalam 3 bulan jemaat bertambah menjadi 25 orang.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Januari 2007, seorang jemaat kami meminta untuk melayani di Bacangsari 40 km dari Mojosari. Awalnya kami merasa berat untuk melayani permintaan ini, sehubungan dengan GJKI “</span><st1:place><st1:placename><span style="font-weight: normal;">Apostolik</span></st1:placename><span style="font-weight: normal;"> </span><st1:placetype><span style="font-weight: normal;">Center</span></st1:placetype></st1:place><span style="font-weight: normal;">”, Mojosari baru berdiri sementara kebutuhan dana bagi jemaat lokal belum terpenuhi apalagi untuk membuka pelayanan baru di Pos PI Bacangsari.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Pada waktu kami melakukan survey di tempat tersebut, hai saya dipenuhi dengan belas kasihan Allah. Masyarakat Bacangsari terdiri dari orang-orang miskin. Melihat kondisi yang seperti ini, saya langsung mengatakan “kami siap melayani”, tanpa mempertimbangkan lagi keadaan keuangan kami yang terbatas.<span style=""> </span>Letih dan lelah itulah yang kami alami, menempuh 80 km pulang-pergi Mojosari – Bacangsari. Tapi melihat jiwa-jiwa terhilang yang datang kepada Yesus Kristus, hati kami berkobar-kobar. Keletihan berubah menjadi semangat baru dan ucapan syukur kepada Allah.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Dalam waktu 2 bulan, jemaat yang dimulai dengan 1 keluarga, berkembang menjadi 20 dewasa dan 15 anak-anak. Dengan bertambahnya jemaat ini, kami berencana mendirikan tempat ibadah. Rencana ini gagal, karena pihak-pihak tertentu menghentikan kegiatan ibadah di Bacangsari ini.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Tuhan tahu menghibur hambaNya. Pada tanggal 6 Mei 2007, GKJI “</span><st1:place><st1:placename><span style="font-weight: normal;">Apostolik</span></st1:placename><span style="font-weight: normal;"> </span><st1:placetype><span style="font-weight: normal;">Center</span></st1:placetype></st1:place><span style="font-weight: normal;">” Mojosari mendapat izin untuk menggunakan gedung Gereja Oikumene Batalyon 503, Mojosari. Semua ini semata-mata karena kemurahan dan anugerah Tuhan. Dibalik airmata ada penghiburan Tuhan bagi hamba-hambaNya yang setia melayani.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Pergumulan kami saat ini adalah pendidikan anak-anak jemaat. Ekonomi jemaat sangat minim. </span><st1:city><st1:place><span style="font-weight: normal;">Ada</span></st1:place></st1:city><span style="font-weight: normal;"> orang tua yang terpaksa menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah yang bermutu seadanya tanpa pendidikan agama Kristen, asal biayanya murah. Kerinduan kami agar anak-anak jemaat kami minimal dapat dididik sampai jenjang SMU, sehingga anak-anak Tuhan dapat mengikuti perkembangan zaman yang makin maju dan modern.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Karena tempat ibadah kami di Batalyon 503, Mojosari culup jauh dari rumah-rumah jemaat, banyak yang kesulitan untuk datang beribadah. Beberapa orang malah tidak dapat datang karena tidak punya ongkos transportasi. Kami berdoa agar ada mobil yang dapat mengantar-jemput jemaat, sehingga mereka dapat beribadah.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Doa kami, kesaksian ini dapat menjadi berkat bagi Saudara-saudara yang mengasihi Tuhan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Tuhan memberkati.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></p> <input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-32444783325395597502009-08-28T22:52:00.002+07:002009-08-28T22:58:31.573+07:00Kesaksian ex YASINDO - Pdt. Paulus Jumari<w:worddocument> <w:view></w:view><w:compatibility><w:breakwrappedtables><w:snaptogridincell><w:wraptextwithpunct><w:browserlevel></w:browserlevel> </w:wraptextwithpunct></w:snaptogridincell><!--[endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Pdt. Paulus Djumari</p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal">Yasindo Cabang Madiun</p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:180%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:180%;">“Yang Dulu Biarlah Berlalu Karena Yang Baru Sudah Datang”</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><br /><span style="font-size:16pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Aku dilahirkan sebagai anak bungsu dari 5 bersaudara di sebuah <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> kecil di daerah Jawa Timur. Orang menyebut <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> itu adalah <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> Reog, <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> yang identik tempat tinggalnya para Warog. Sebagai anak paling bungsu dalam keluargaku, aku tidak pernah kekurangan<span style="" lang="IN">. K</span>asih sayang dan materi selalu tercukupi. Namun, apa yang kudapatkan dari keluarga, tidak pernah membuatku merasa puas. Tepat di usia 21 tahun, aku melarikan diri dari rumah orang tuaku<span style="" lang="IN">,</span> dengan tujuan untuk mencari<span style="" lang="IN"> kebebasan</span> yang lebih lagi. Kota Magelang yang terletak di Jawa tengah menjadi tujuanku.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> Magelang<span style="" lang="IN"> ini,</span> aku mendapatkan sebuah lingkungan yang baru. Lingkungan yang berisi anak-anak berandalan yang tidak mempunyai belas kasihan dalam kehidupannya. Kehadiranku diterima dengan baik oleh teman-teman baruku,<span style="" lang="IN"> aku </span><span style=""> </span>menjadi bagian <span style="" lang="IN">yang tak terpisahkan </span>d<span style="" lang="IN">ari</span> mereka.<br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Dari teman-teman “gang</span>ku<span style="" lang="IN">”, aku</span> mengenal dan <span style="" lang="IN">akhirnya </span>terperangkap dalam dunia kejahatan. Satu tahun aku bergabung dengan mereka, kejahatan demi kejahatan terus <span style="" lang="IN">kami</span> lakukan. Mencuri, merampok, dan membunuh<span style="" lang="IN"> adalah kegiatan kami. Kami melakukannya</span> tanpa memiliki rasa belas kasihan<span style="" lang="IN">. Se</span>telah berulang kali <span style="" lang="IN">kami lakukan, a</span>khirnya tertangkaplah aku <span style="" lang="IN">dan teman-teman </span>oleh pihak berwajib,<span style="" lang="IN"> maka berakhirlah petualanganku di dunia kejahatan.</span><span lang="IN"> </span><span style="" lang="IN">D</span>engan<span style=""> </span>tiga <span style="" lang="IN">dakwaan berlapis,</span><span style=""> </span><span style="" lang="IN">a</span>ku di vonis hukuman 14 tahun penjara. Aku harus mendekam di balik terali besi jauh dari keluarga. Di situlah aku baru merasakan penyesalan yang sangat dalam tetapi<span style=""> </span>nasi telah menjadi bubur. S<span style="" lang="IN">e</span>tiap hari yang bisa aku lakukan adalah meratapi nasibku.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Meski kedua orang tuaku tidak mengetahui semua yang aku lakukan di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> ini, namun pada kenyataannya ada sepasang mata yang selalu mengawasi apa yang ku perbuat.<span style="" lang="IN"> Dia pulalah yang mengijinkan aku dibawa ke balik terali besi ini.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"><br /></span><span lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Suatu ketika di buanglah aku ke <span style="" lang="IN">LAPAS</span><span lang="IN"> </span><span style="" lang="IN">N</span>usakambangan, dan ditempat itulah akhirnya Tuhan mengulurkan tanganNya melewati secarik kertas yang lusuh dan robek di lantai sebelah kamarku. <st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city> dorongan kuat di dalam hatiku untuk mengambil kertas tersebut. Di kertas tersebut terdapat sebuah tulisan yang berbunyi “Serahkanlah penderitaanmu kepada<span style="" lang="IN">N</span>ya.” Dan di dalam hati aku berpikir siapak<span style="" lang="IN">ah</span> yang dimaksud dengan kata “Nya” ini? <span style="" lang="IN">Dalam selku, siang malam kurenungi</span> dalam<span style="" lang="IN">-</span>dalam <span style="" lang="IN">setiap </span>kata <span style="" lang="IN">yang tertulis dalam</span> secarik kertas lusuh<span style="" lang="IN"> itu.</span><span lang="IN"> </span><span style="" lang="IN">A</span>khirnya ada suatu niat yang muncul dalam hatiku untuk mencari jawaban dengan cara mengikuti kebaktian digereja yang selama ini tidak pernah aku ikuti.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Firman<span style=""> </span>Tuhan yang aku dengar<span style="" lang="IN"> setiap ibadah</span> sepertinya tidak mau hilang dari ingatanku. Sebuah kata yang terdapat dalam Firman Tuhan “yang dulu biarlah berlalu karena yang baru sudah datang,’ <span style="" lang="IN">sangat berkesan bagiku serta </span>memberikan kelegaan bagiku. Akhirnya aku mulai sadar bahwa apa yang telah aku lakukan itu dosa. <span style="" lang="IN">Saat itu</span> aku semakin percaya<span style="" lang="IN">,</span> ada rencana Tuhan yang baru dan indah dalam diriku sehingga membuat diriku semakin bertumbuh di dalam Kristus.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada tahun 1980 aku di bebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan. Saat itu hatiku berbunga-bunga karena ingin segera menemui seorang hamba Tuhan di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> <span style="" lang="IN">U</span>ngaran yang pernah melayaniku <span style="" lang="IN">se</span>waktu di dalam penjara. Setelah kedatanganku di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> <span style="" lang="IN">U</span>ngaran, <span style="" lang="IN">aku </span>bergabung <span style=""> </span>dengan <span style="" lang="IN">Y</span>ayasan Tim Pelayanan Kasih<span style="" lang="IN">. Yayasan</span><span lang="IN"> </span><span style="" lang="IN">ini</span> bergerak dalam pelayanan penjara serta masyarakat yang tertolak. Di situ aku <span style=""> </span>belajar tentang <span style="" lang="IN">kekristenan dan </span>pelayanan<span style="" lang="IN">,</span> iman<span style="" lang="IN"><span style=""> </span></span>ku<span style=""> </span>pun semakin bertumbuh.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tahun 1989 aku mulai dilepas untuk bisa mandiri melayani Tuhan di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> Madiun<span style="" lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span style="" lang="IN">D</span>i kota yang dekat dengan kota kelahiranku. Dan tepat satu tahun kemudian aku dihadapkan pada sebuah pelayanan yang sama sekali belum pernah aku alami dan aku pikirkan.<span style=""> </span>Aku bertemu dengan seorang <span style="" lang="IN"><span style=""> </span>mantan </span>narapidana yang berasal dari <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> <span style="" lang="IN">B</span>anyuwangi. Orang tersebut <span style="" lang="IN">se</span>telah bebas <span style="" lang="IN">dari Lembaga Pemasyarkatan,</span> tidak diterima oleh keluarganya, <span style="" lang="IN">karena</span> menderita <st1:stockticker>TBC</st1:stockticker> Kronis.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Disaat itu aku berdoa memohon pimpinan Tuhan untuk apa yang aku hadapi. <span style="" lang="IN">Tiba-tiba</span> muncullah suatu keberanian <span style="" lang="IN">di dalam hatiku </span>untuk membawa orang tersebut ke<span style=""> </span>rumah sakit. Pada s<span style="" lang="IN">aat </span>itu <span style=""> </span>aku tidak tahu bagaimana nantinya membayar <span style="" lang="IN">biaya</span> rumah sakit, karena pada saat itu aku sendiripun <span style="" lang="IN">tidak </span>mem<span style="" lang="IN">iliki</span> banyak uang<span style="" lang="IN">.</span> Tapi aku berprinsip, aku harus melakukan perintah Tuhan yang diberikan padaku<span style="" lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span style=""> </span>Sampai akhirnya<span style="" lang="IN"> melalui pelayanan ku setiap hari selama di Rumah Sakit,</span> orang tersebut <span style=""> </span>menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat di <span style="" lang="IN">hari-hari </span>terakhirnya.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setelah beberapa hari ia mengenal Tuhan, berpulanglah ia dengan tenang di tanganku. Saat itu aku berpikir apa yang harus aku lakukan lagi Tuhan? Pada saat aku <span style="" lang="IN">ingin </span>membawa jenasah untuk pulang dari rumah sakit, tiba-tiba <span style="" lang="IN">kepala dokter di RSUD</span><span lang="IN"> <span style=""> </span></span>mencari aku. Sungguh ajaib <span style="" lang="IN">melalui dokter itu </span>kuasa Tuhan<span style="" lang="IN"> terjadi</span>, pertolongannya tepat pada waktunya,<span style="" lang="IN"> karena</span> semua biaya rumah sakit telah dibebaskan<span style="" lang="IN">,</span> bahkan aku mendapatkan sebuah peti mati untuk membawa jenasah<span style="" lang="IN"> tersebut</span>. Semua itu atas pertolongan Tuhan melalui hambanya kepala dokter di RSUD Soedono Madiun.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada Tahun 2000, melalui kasih Tuhan Yesus <span style="" lang="IN">K</span>ristus<span style="" lang="IN">,</span> aku dipertemukan lagi dengan seorang hamba Tuhan, Alm Bapak Amtoni Taniara<span style="" lang="IN">,</span> ketua Yasindo Jakarta<span style="" lang="IN">.</span><span lang="IN"> </span><span style="" lang="IN">Melalui pertemuan ini</span> akhirnya aku bergabung dengan Yasindo, karena aku berpikir bahwa tujuan pelayanan kami sama yaitu ingin nama Tuhan<span style=""> </span>dipermuliakan melalui pelayanan penjara<span style="" lang="IN"> dan mantan narapidana</span>.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Melalui Yasindo aku mendapatkan berkat sarana pelayanan sebuah sepeda motor dari gereja GBI Sangkakala. Dan sampai sekarang aku tetap melayani Tuhan dengan penuh semangat mesti rintangan serta cobaan hidup semakin berat. Inilah kesaksian hidupku. Bantu di dalam doa untuk pelayanan <span style="" lang="IN">penjara di </span><st1:city><st1:place><span style="" lang="IN">kota</span></st1:place></st1:city><span style="" lang="IN"> M</span>adiun<span style="" lang="IN">,</span> lewat sarana<span style="" lang="IN"> dan</span> prasarana<span style="" lang="IN">.</span> Serta<span style="" lang="IN"> juga</span><span lang="IN"> </span><span style="" lang="IN">b</span>antu doa untuk anak binaan kami yang akan masuk sekolah Alkitab bulan Agustus nanti<span style="" lang="IN">. S</span>emoga pelayanan Yasindo di<span style=""> </span>kota Madiun makin berkembang.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p> <input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div></w:breakwrappedtables></w:compatibility></w:worddocument>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-47105073280416344002009-08-28T21:28:00.014+07:002009-08-28T22:51:22.514+07:00KESAKSIAN ex Yasindo - NELSON SITOMPUL S.P.A.K.<!--[endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Times New Roman; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:"Times New Roman"; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Times New Roman; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> <w:view></w:view><w:compatibility><w:breakwrappedtables><w:snaptogridincell><w:wraptextwithpunct><w:browserlevel></w:browserlevel> </w:wraptextwithpunct> </w:snaptogridincell><!--[endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Times New Roman; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; text-align: left;"><span style="" times="" new="" roman="" lang="IN">NELSON SITOMPUL S.P.A.K.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; text-align: left;"><span style="" times="" new="" roman="" lang="IN">GEREJA OIKUMENE Meliau, Kalbar.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; text-align: left;"><br /><span style="" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <w:view></w:view><w:compatibility><w:breakwrappedtables><w:snaptogridincell><w:wraptextwithpunct><w:browserlevel></w:browserlevel> </w:wraptextwithpunct></w:snaptogridincell><!--[endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Times New Roman"; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:"Times New Roman"; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> </w:breakwrappedtables></w:compatibility></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:180%;"><b><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">“HIDUP DALAM TUHAN YESUS MENJADI BERARTI.”</span></b></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><br /><b><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">Aku berasal dari keluarga bahagia dengan delapan bersaudara, 4 laki-laki dan 4 perempuan, dan kam</span><a style="" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn_6Y5yUkGSU9wWF8Zte0IvEo5k8uy8lEODp4h9Cd4h-02LyCeVCY2l1MyyyV-lQaUvoaa3aZ4vXddri5uarWCjLL9VG4W2a17QiYrryFmA-O4ob_wMU3QG2zFYFct6rw1y3gcGmSdDXFA/s1600-h/Nelson.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 110px; height: 110px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn_6Y5yUkGSU9wWF8Zte0IvEo5k8uy8lEODp4h9Cd4h-02LyCeVCY2l1MyyyV-lQaUvoaa3aZ4vXddri5uarWCjLL9VG4W2a17QiYrryFmA-O4ob_wMU3QG2zFYFct6rw1y3gcGmSdDXFA/s320/Nelson.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5375042368540587890" border="0" /></a><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">i semua bersekolah. Awal kehancuran keluarga kami terjadi pada tahun 1988, di awali dengan sakitnya<span style=""> </span>mama. Segala usaha telah dilakukan keluarga dengan membawa berobat kerumah sakit di Medan, Jakarta sampai ke Singapura, namun kesehatan mama tak kunjung sembuh, sampai akhirnya mama meninggalkan kami semua di akhir tahun 1</span><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">989.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">Sepeninggaln</span><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">ya mama kami, keluarga yang tadinya hidup harmonis berubah menjadi berantakan. Kakak- kakakku semua meninggalkan rumah, dan tinggallah aku beserta adikku yang tetap menjadi penghuni rumah kami. Tidak berapa lama setelah kejadian itu, aku beserta adikkupun meninggalkan kampung halaman, karena saudara dari pihak ibu membawa kami ke Jakarta. Di Jakarta kami disekolahkan hingga tamat Sekolah Menengah Pertama.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">Kebebasan yang aku alami pada saat aku masih berada bersama orang tuaku, tidak lagi kudapatkan di rumah saudaraku. Saat itu aku memberontak, sampai pada akhirnya aku meninggalkan rumah saudara secara diam-diam dan hidup di jalanan untuk mempertahankan kelangsungan hidupku, akibatnya selama satu tahun aku menjadi gelandangan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">Di jalanan ini pu</span><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">la aku berkenalan dengan seorang hamba Tuhan, aku diambilnya dan di suruh untuk tinggal bersamanya. Aku bersyukur aku disekolahkan kembali oleh hamba Tuhan ini, sehingga aku tamat SMK. Selama tiga tahun aku tinggal di rumah hamba Tuhan ini, di sinilah aku dididik dan didisiplin. Hamba Tuhan ini adalah seorang<span style=""> </span>gembala sidang di Gereja Kristen Oikumene Indonesia (GKOI) Pondok Aren yang bernama Pdt. Haposan Hutapea. Setelah tamat SMK, aku dianjurkan pak Hutapea ini, untuk melanjutkan kuliah di sekolah Teologia, tapi pada saat itu aku menolak tawaran tersebut.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">Selanjutnya pak Hutapea ini memasukkan aku ke Yasindo untuk bekerja di workshop Yasindo. Satu tahun aku berada di asrama Yasindo, semua kegiatan aku ikuti, aku dididik dan diarahkan untuk menatap masa depan yang lebih baik, dan juga di sini aku dituntun untuk mengenal Tuhan Yesus secara pribadi. Setelah melihat anak-anak binaan Yasindo di sekolahkan di sekolah Alkitab maupun Sekolah Tinggi Theologia, timbul di dalam pikiranku untuk kuliah juga di sekolah Theologia. Aku sampaikan keinginanku ini kepada Pak Toni (Alm), dan beliau meresponi dengan p</span><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">ositif. Kemudian pak Toni mengirimkan aku ke STT Tiranus Bandung, sampai akhirnya aku mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Agama Kristen (SPAK). Seluruh biaya perkuliahanku ditanggung oleh Yasindo. Aku bersyukur, aku boleh di sekolahkan oleh Yasindo, padahal aku bukanlah seorang narapidana, sementara Yasindo hanya diperuntukkan untuk mantan narapidana, semua ini berkat kasih Tuhan Yesus Kristus kepadaku.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">Setelah menyelesaikan pendidikanku di Tiranus Bandung, aku berangkat ke Kalimantan Barat untuk melayani jemaat T</span><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">uhan di sana. Selama 3 bulan aku membantu perintisan di Pos PI Gereja Isa Almasih Serakim. Tak lama kemudian aku bertemu dengan gembala sidang Gereja Oikumene Meliau, kab Sanggau dan melayani disana sampai sekarang sudah 14 bulan. Di sini aku melayani khusus di bidang sekolah minggu dan membantu gembala sidang di dalam pelayanan orang dewasa. Dalam menggarap pelayanan sekolah minggu yang terdiri dari anak-anak Katolik dan Kristen Prot</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJuoUXQps7o7Xg26lKSsQJxiJmDi9WUhmOtcnBICmvz7vSj5d1BDYXNbl9RQBvrnGjfWm0I9biyzdZOqW0wq4uNhlb7818Bs-HhJcmMz_VOdScALjH6ozEqbP82Q0iwbsnKYN4wuBwmCq8/s1600-h/P5081153.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 140px; height: 105px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJuoUXQps7o7Xg26lKSsQJxiJmDi9WUhmOtcnBICmvz7vSj5d1BDYXNbl9RQBvrnGjfWm0I9biyzdZOqW0wq4uNhlb7818Bs-HhJcmMz_VOdScALjH6ozEqbP82Q0iwbsnKYN4wuBwmCq8/s320/P5081153.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5375040506148406674" border="0" /></a><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">estan<span style=""> </span>aku di bantu seorang mahasiswa Theologi.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">Puji T</span><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN">uhan, sekarang ada kabar gembira dari Kalimantan, anak Yasindo bertambah satu lagi, yaitu Desmond Dame Sitompul dengan sehat. Semoga dengan adanya Desmond pelayanan kami semakin bersemangat. Tuhan Memberkati.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p><br /><b><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p></o:p></span></b> <w:view></w:view><span style="line-height: 115%;" times="" new="" roman="" lang="IN"><o:p></o:p></span><w:compatibility><w:breakwrappedtables><w:snaptogridincell><w:wraptextwithpunct><w:browserlevel></w:browserlevel> </w:wraptextwithpunct></w:snaptogridincell><!--[endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Times New Roman"; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p></w:breakwrappedtables></w:compatibility><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div></w:breakwrappedtables></w:compatibility><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-70247171849045035642009-07-23T00:16:00.011+07:002009-07-23T00:58:03.898+07:00Kesaksian ex YASINDO - Pdt. Janter Manik<w:compatibility> <w:breakwrappedtables> <w:snaptogridincell> <w:wraptextwithpunct> <w:useasianbreakrules> </w:useasianbreakrules> <w:browserlevel></w:browserlevel> </w:wraptextwithpunct> </w:snaptogridincell><!--[endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:IN; font-weight:bold; mso-bidi-font-weight:normal; mso-no-proof:yes;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><span lang="IN">Pdt. Janter Manik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN">Gembala Sidang GEREJA ISA ALMASIH <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN">JEMONGKO – Kalbar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><br /><span lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span lang="IN" style="font-size:180%;">Dari Terminal Pondok Gede<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span lang="IN" style="font-size:180%;">Menuju Terminal Tuhan</span><span style="font-weight: normal;font-size:16pt;" lang="IN" ><span style="font-size:180%;">.</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size:130%;">Sebelum Terpanggil (nikmatnya hidup duniawi).</span></p><p class="MsoNormal"><br /><span lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_pEkOts3X5dQTy5rtkCbq6NmQFlWbCyvSFcpntNYWGYv3_PxRBV9zSzmlN1pYbD1OlvHxkjTexnJfxGCCmtX4Fl4Kbnxnn4513ntu3FiMTKSe03B-EqxzLhrARqN14uP6jfD9vg1t5ILZ/s1600-h/Closeup.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 94px; height: 130px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_pEkOts3X5dQTy5rtkCbq6NmQFlWbCyvSFcpntNYWGYv3_PxRBV9zSzmlN1pYbD1OlvHxkjTexnJfxGCCmtX4Fl4Kbnxnn4513ntu3FiMTKSe03B-EqxzLhrARqN14uP6jfD9vg1t5ILZ/s320/Closeup.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5361339307281120162" border="0" /></a><span style="font-weight: normal;" lang="IN">S</span><span style="font-weight: normal;" lang="IN">aya dilahirkan sebagai anak pertama dari enam bersaudara dalam sebuah keluarga Katolik. Namun nilai-nilai kekristenan tidak pernah mewarnai kehidupan keluarga <span style=""> </span>kami. Keluarga kami adalah keluarga yang berantakan</span><span style="font-weight: normal;" lang="IN"> dan tidak mampu. Ayah saya hanyalah seorang supir angkutan umum. Setiap pulang dari pekerjaannya pasti dalam keadaan mabuk. Sementara ibu kami, adalah ibu rumah tangga biasa. Kebiasaan orang tua kami yan</span><span style="font-weight: normal;" lang="IN">g sudah mendarah daging semakin memperparah suasana rumah tempat kami bernaung, omelan dan pukulan sudah</span><span style="font-weight: normal;" lang="IN"> menjadi hal yang biasa kami alami. Perhatian dari bapa dan ibu kepada anak-anaknya boleh dikatakan tid</span><span style="font-weight: normal;" lang="IN">ak ada sama sekali. Suasana rumah pada saat itu, sungguh-sungguh menjadi neraka bagi kami, khususnya bagiku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Hari </span><span style="font-weight: normal;" lang="IN">lepas hari, aku hidup dalam suasana seperti itu, akibatnya sekolah bukan lagi prioritas bagiku. Setelah semakin besar, aku mulai berpikir untuk mencari uang. Timbul dalam benakku pada saat itu, bagaimana kalau aku bekerja untuk mendapatkan uang? Setelah aku membulatkan tekad, aku mulai mencari pekerjaan. Pekerjaan pertamaku pada saat itu, menjadi kernet mobil angkutan umum. Penghasilan yang aku dapatkan mencapai Rp 30.000 sampai Rp 80.000 perhari, suatu penghasilan yang cukup besar bagiku pada saat itu . Namun karena aku merasa mendapat uang itu begitu gampang, maka uang yang aku peroleh setiap hari habis begitu saja tanpa ada artinya, aku menjadi lupa diri. Uang penghasilan ini tidak aku gunakan untuk keperluan yang benar. Artinya aku memakai uang itu untuk kesenangan duniawi dan berfoya-foya. Saat itu aku benar-benar merasakan bahwa hidup ini begitu nikmat sekali. Mulai saat itulah, aku menjadi duplikat ayahku yang suka mabuk- mabukan, main judi bahkan main perempuan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Untuk tetap menjadi kernet angkutan kota, aku merasa tidak puas. Di kemudian hari aku mengurus SIM untuk menjadi sopir. Setelah mendapat SIM A pekerjaanku meningkat dengan membawa mobil Koasi jurusan Pondok Gede. Bekerja sebagai sopir tidak mengubahku<span style=""> </span>menjadi orang yang baik malah seebaliknya, dengan uang yang semakin besar, <span style=""> </span>hidupku semakin menjadi-jadi. Semua penghasilan aku gunakan untuk bermain perempuan, main judi dan mabuk-mabukan. Tiap malam aku bergadang di Terminal Pondok Gede untuk mencari perempuan malam dan bermabuk-mabukan bersama teman-teman satu profesiku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN"><span style="font-size:130%;">Keluar masuk penjara.</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Aku tidak pernah berpikir hidup mendekam di dalam penjara, namun perjalanan hidupku mengantarkanku untuk bersentuhan dengan “Hotel Prodeo”. Pada tahun 1994 ketika aku sedang menjalankan tugasku untuk mencari penumpang, aku mengalami kecelakaan lalu lintas dengan menabrak 3 orang di TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Peristiwa inilah yang akhirnya membawaku mendekam di LP Pondok Bambu Jakarta Tirnur. Kejadian ini tidak membuatku introspeksi diri untuk menjadi lebih baik. Setelah aku masuk Rutan Pondok Bambu, aku semakin haus akan uang. Aku tak segan-segan berlaku kasar kepada sesama napi untuk mendapatkan apa yang kuinginkan. Memeras uang teman - teman sepenjara, adalah pekerjaanku sehari-hari. Jika aku tidak mendapatkan apa yang aku cari, aku tidak segan-segan memukuli mereka.<o:p><br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Persidangan begitu lama, sampai 9 kali belum tuntas juga, membuat aku semakin frustasi dan brutal. Kelelahan fisik dan mental, berakibat kepada teman-teman di dalam penjara. Mereka menjadi pelampiasan amarahku. Sering kali setelah kembali dari persidangan aku memukuli orang-orang dalam kamarku tanpa sebab yang pasti.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Dalam sidang yang ke 10 perkaraku diputuskan, dan aku dijatuhi hukuman 3 tahun 6 bulan. Tidak berapa lama dari putusan Hakim, aku dipindahkan ke LP Pemuda Tangerang kelas II A Jawa Barat. Di LP ini kejahatanku semakin bertambah, di tempat ini bukan lagi sekedar memeras sesama napi, tetapi napi itu sendiri aku setubuhi, dengan melakukan sodomi. Aku hidup layaknya, seperti Sodom dan Gomora.<o:p><br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Pada tanggal 4 Nopember 1996 aku bebas dari penjara. Setelah aku bebas dari penjara aku tidak punya keinginan untuk bertobat. Penjara tidak membuat aku menjadi lebih baik. Dari LP Tangerang, aku langsung menuju<span style=""> </span>terminal Pondok Gede menemui teman-teman lama. Pesta penyambutan dilakukan untuk menyambut kebebasanku. Mereka menyuguhi aku minuman sampai<span style=""> </span>mabuk, main judi serta menghabiskan malam bersama pelacur. Untuk mencari uang kembali aku menyetir angkutan umum di malam hari. Hidupku rasanya <span style=""> </span>semakin indah, dengan duit yang kudapat, aku bisa melakukan apa saja di luar terali besi. Setelah aku bekerja beberapa hari, aku mengalami suatu penyakit. Aku tidak pergi ke dokter untuk berobat, tetapi ke dukun sekalian minta penjaga diri (diisi dengan ilmu kekebalan tubuh) untuk mencegah hal-hal yang buruk yang akan menimpa diriku. Inilah kenikmatan duniawi yang aku rasakan, saat itu aku tidak ingat Tuhan sama sekali.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Pada tanggal 5 Agustus 1997 lagi-lagi nasib sial menimpaku, ketika aku sedang mengendarai angkutan yang aku bawa, ada penumpangku yang terjatuh dan terlindas roda mobil. Kejadiannya di daerah Cililitan Jakarta Timur. Peristiwa ini mengantarkanku untuk kedua kalinya masuk penjara. Sama seperti kejadian pertama, LP Pondok Bambu menjadi tempatku menunggu vonis. Setelah sidang hakim memutuskan 2 tahun 6 bulan penjara. Aku dikirim ke LP Pemuda Tangerang Jawa Barat. Di sini, kembali aku memukuli dan memeras uang para tahanan, dan menyodomi mereka. Akibat perbuatanku ini, aku dipindahkan ke LP yang lebih besar, <span style=""> </span>ke LP Dewasa Kelas IA Tangerang Jawa Barat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN"><span style="font-size:130%;">Awal Pertobatan (Mengenal Yesus).</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Setelah 1 tahun aku menjadi penghuni LP Dewasa Pria Tangerang, aku mulai aktif beribadah ke Gereja untuk <span style=""> </span>mendengarkan Firman Tuhan. Dari ibadah dan konseling yang rutin ku ikuti di dalam LP inilah aku mulai berubah kearah yang lebih baik, yang selama ini tidak pernah aku lakukan ketika aku berada di luar. Di Lembaga Pemasyarakatan inilah aku mulai menyadari siapa diriku. Lewat pelayanan di penjara ini pula, aku mengambil tekad untuk meninggalkan semua perbuatan lama, dan mengambil keputusan untuk menjadi murid Kristus yang sungguh-sungguh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size:130%;">Panggilan Melayani.</span></p><p class="MsoNormal"><br /><span lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Untuk yang kedua kali aku meninggalkan penjara menuju dunia yang bebas. Puji Tuhan, ketika keluar dari penjara yang ke dua ini, aku tidak lagi pergi ke terminal Pondok Gede tetapi aku pergi ke terminalnya Tuhan yang bernama YASINDO, yaitu suatu tempat pembentukan anak - anak brandal, khususnya mereka yang keluar dari penjara untuk dididik dan diubahkan menjadi anak Tuhan serta <span style=""> </span>dipersiapkan ke ladang Tuhan, bagi mereka yang terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan. Sesampainya, aku di asrama YASINDO (Yayasan Anugerah Sejahtera Indonesia) aku dididik dan dipersiapkan untuk menjadi manusia seutuhnya. Puji Tuhan, disanalah aku mengalami jamahan Tuhan yang luar biasa dalam hidupku. Sekalipun aku hanya 3 bulan di asrama, tapi aku merasakan betapa dahsyatnya pertolongan Tuhan dalam hidupku.<o:p><br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Setelah 3 bulan di YASINDO, aku dikirim mengikuti pendidikan di KBTC (Ketileng Bible Training Centre) selama 1 tahun. Puji Tuhan sekalipun menurut ukuran manusia aku tidak layak, karena pendidikanku yang tidak tamat Sekolah Dasar, dan juga waktu yang terlalu singkat berada di Yasindo untuk dibina, tetapi aku berhasil mengikuti seluruh pembinaan di KBTC Semarang. Jika Tuhan <span style=""> </span>yang memanggil, maka Dialah yang akan memampukan. Itulah prinsip hidupku saat itu. Di KBTC inilah<span style=""> </span>aku mempersiapkan diri untuk menjadi hamba Tuhan yang siap di utus kemanapun Tuhan kehendaki. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Setelah mengalami pengalaman bersama Tuhan, aku dapat mengatakan bahwa di dalam Tuhan jauh lebih nikmat dan pada kenikmatan duniawi yang pernah aku alami.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal"><span lang="IN"><span style="font-size:130%;">Terjun di ladang Tuhan.</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"> Setelah selesai studi di KBTC Semarang, aku di utus ke Kalimantan Barat. Awalnya aku ditempatkan di Sekretariat alumni <span style=""> </span>di Pontianak. Dari sana aku di utus ke Gereja Isa Almasih Pal XX Ngabang. sebagai pembantu gembala sidang, melayani pos PI dan sekolah Minggu.<o:p><br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Selesai prak</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIxhdoLnV-mEvILPhbz9lMtdtzvMbJeZB_hHV3-iFkdpg9dceLLne9kn2GcTcGFaH2edADJgYm3u0ROLYd-VQUOl50MZEaSGLUi0faOS1AzoqyNM_QoUyXUH59HdQRzwNEGzTEPLleTrPy/s1600-h/GIA.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 232px; height: 173px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIxhdoLnV-mEvILPhbz9lMtdtzvMbJeZB_hHV3-iFkdpg9dceLLne9kn2GcTcGFaH2edADJgYm3u0ROLYd-VQUOl50MZEaSGLUi0faOS1AzoqyNM_QoUyXUH59HdQRzwNEGzTEPLleTrPy/s320/GIA.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5361341631664775346" border="0" /></a><span style="font-weight: normal;" lang="IN">tek di GIA Pal XX, aku diutus oleh Sinode untuk meneruskan pelayanan di GIA Jemongko. Awal pelayanan GIA Jemongko ini dirintis oleh alumni KBTC Semarang yaitu Bp. Pdt. Fernando Siregar. Beliau berhasil memban</span><span style="font-weight: normal;" lang="IN">gun gereja walau dalam bentuk bangunan semi permanen.<o:p></o:p></span></p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIxhdoLnV-mEvILPhbz9lMtdtzvMbJeZB_hHV3-iFkdpg9dceLLne9kn2GcTcGFaH2edADJgYm3u0ROLYd-VQUOl50MZEaSGLUi0faOS1AzoqyNM_QoUyXUH59HdQRzwNEGzTEPLleTrPy/s1600-h/GIA.jpg"></a> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"> Saat ini aku yang dulunya tidak pernah berpikir menjadi hamba Tuhan, Tuhan percayakan untuk meneruskan pelayanan tersebut sebagai gembala sidang. Sembilan tahun 6 bulan aku telah dipercaya Tuhan menjadi gembala di tempat ini dengan jumlah jemaat 10 KK. Tantangan dan pergumulan berupa penyembah-penyembah berhala dan perdukunan masih meraja lela di tempat ini, namun aku tidak pernah mundur dari ladang Tuhan. Inilah yang terus mendorongku untuk tetap setia melayani di desa ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Demikianlah riwayat pertobatan dan panggilan pelayananku, terima kasih.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;" lang="IN">Tuhan Memberkati.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-weight: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div></w:breakwrappedtables></w:compatibility>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-22486137653483048142009-07-08T00:15:00.006+07:002009-07-23T01:01:29.044+07:00Kesaksian ex Yasindo - Pdt. Zulkarnain Syarief<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:EN-GB; mso-no-proof:yes;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:85.05pt 56.7pt 56.7pt 85.05pt; mso-header-margin:35.45pt; mso-footer-margin:35.45pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -1.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -1.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -1.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Kesaksian dari <span style=""> </span>:<span style=""> </span>Pdt. Zulkarnain Syarief <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -1.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN"><span style=""> </span>Gembala Sidang Gereja Sidang Pantekosta di Indonesia</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -1.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Pontianak, Kalimantan Barat <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -1.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -1.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN"><o:p><br /></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;font-family:times new roman;" align="center"><b style=""><span lang="IN" style="font-size:16pt;">“Hidup Yang </span></b><b style=""><span lang="IN" style="font-size:16pt;">Diubahkan Tuhan”</span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;font-family:times new roman;" align="center"><br /><b style=""><span lang="IN" style="font-size:16pt;"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;font-family:times new roman;" align="center"><b style=""><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Saya dilahirkan sebagai anak ke-3 dari 6 bersaudara dan dibesarkan dikota Ja</span><span lang="IN">karta. </span><span lang="IN">Ketika saya memasuki usia remaja, karena kesibukan orang tua dan pengaruh lingkungan, saya mulai terlibat dengan kenakalan<span style=""> </span>remaja </span><a style="" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXAitWCiLZfXeCRZokXgD3oueudTqub3huMyQxyqt_4sB4sN39H4UT0YNhOY_nM8a8ykqAuclfkHiChrKVCTaOYAw7QFUz1OPuocFUkVwSV-It7KEff30DA2omVrddlan4dlht-6C_Kma3/s1600-h/ZulHead.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 110px; height: 191px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXAitWCiLZfXeCRZokXgD3oueudTqub3huMyQxyqt_4sB4sN39H4UT0YNhOY_nM8a8ykqAuclfkHiChrKVCTaOYAw7QFUz1OPuocFUkVwSV-It7KEff30DA2omVrddlan4dlht-6C_Kma3/s320/ZulHead.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5360572935395357874" border="0" /></a><span lang="IN">(perkelahian, pencurian, narkotika), akibatnya saya seringkali berurusan dengan polisi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Ada 2 peristiwa yang membawa saya masuk ke dalam penjara. Yang pertama tahun 1987 saya dipenjara karena kasus UUN Pasal 23 (Narkotika/Ganja), karena ada bantuan dari orangtua saya, hukuman saya menjadi ringan, saya divonis 8 bulan di Rutan Pondok Bambu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Sebebas dari penjara, kebiasaan menggunakan narkotika tidak hilang, bahkan semakin meningkat, dari mengkonsumsi Ganja sampai Morphine dengan sunt</span><span lang="IN">ikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Untuk menutupi kebutuhan narkotik yang cukup mahal, saya mulai melakukan kejahatan. Dimulai dari kejahatan kecil sampai skala yang lebih besar. Saya dengan beberapa teman terlibat dalam kasus perampokan. Beberapa kali kami lolos dari sergapan polisi, tetapi sepandai – pandainya tupai melompat akhirnya</span><span lang="IN"> pasti jatuh juga. Akhirnya saya tertangkap polisi dan masuk penjara pada tahun 1989 di LP Klas I Cipinang. Kasus saya pada waktu itu adalah pasal 365 (Perampokan), 351 (Penganiayaan) disertai dengan pemberatan UUD (Undang – Undang Darurat) jenis senjata api/pistol.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Hari – hari di penjara sebelum vonis saya lalui dengan perasaan takut. Menjelang vonis saya menjadi frustasi, akibatnya saya menjadi brutal. Sehingga setiap pulang dari persidangan ke blok/sel, saya m</span><span lang="IN">elampiaskan rasa kesal dan frustasi saya kepada sesama narapidana yang ada di sel, saya memukuli dan menyiksa mereka dan saya menjadi penguasa kecil di dalam sel.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Perasaan ketakutan ini terus menyiksa saya karena menurut desas – desus dari sesama tahanan, bahwa hukuman saya akan sangat berat, mungkin 10 tahun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Sampai pada suatu malam saat saya sedang bersantai, saya memperhatikan seseorang yang bernama Roni. Roni terlibat kasus pasal 340 (Pembunuhan) dan sudah divonis 20 tahun penjara, tetapi dia begitu tenang, saya mulai menyelidiki dia</span><span lang="IN">, apa yang menjadi rahasia ketenangannya. Ternyata ketenangan Roni itu didapatkan dari sebuah buku warna biru muda (dulu saya tid</span><span lang="IN">ak tahu kalau itu adalah Alkitab Perjanjian Baru dari Gideon).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Sebagai penguasa kecil dalam sel penjara, saya punya kuasa untuk mengambil apa yang dimiliki oleh sesama narapidana, termasuk buku biru yang dimiliki oleh Roni saya ambil untuk saya baca (lembaran kertas dari buku ini seringkali dipergunakan untuk melinting rokok, dari sisa – sisa tembakau).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Ketika saya membaca buku (Alkitab) itu, yang timbul dari pikiran saya adalah penyangkalan demi penyangkalan atas isi buku itu. Tetapi yang mengherankan ada suatu gerakan yang membuat hati saya ingin terus membacanya, dari Matius sampai Wahyu saya baca sampai habis. Sampai saat saya membaca ayat dalam<span style=""> </span>Wahyu 3:19 “Barangsiapa Ku kasihi, ia Ku tegor dan Ku hajar, sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah !”, pada saat saya membaca ayat itu ada suara yang berwib</span><span lang="IN">awa dengan penuh kasih berkata – kata. Pada waktu itu saya belum sadar kalau itu adalah Tuhan, sesaat saya dibawa kepada perenungan menge</span><span lang="IN">nai kehidupan saya selama ini, sungguh saya adalah orang yang berdosa, tiba – tiba saya jadi takut mati karena dosa saya sangat banyak, tetapi ayat – ayat yang saya baca di dalam Alkitab sangat sederhana sekali, apabila kita mau selamat cukup kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka dosa-dosa kita diampuni dan mendapat hidup yang kekal. Roma 10:9-10 “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Bapa telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan </span><span lang="IN">mulut orang mengaku dan diselamatkan”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Sampai tiba masa tuntutan hukuman dibacakan, waktu itu Jaksa menuntut 7 tahun penjara. Saya pasrah dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan, agar Dia yang mengatur jalan hidupku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Saat persidangan t</span><span lang="IN">erakhir menjelang vonis saya terus berdoa agar Tuhan menyatakan kuasanya. “Yesus kalau memang benar Engkau adalah Tuhan yang hidup dan menciptakan segala sesuatu, termasuk manusia adalah ciptaanMu, tentunya tidak sulit membuat Jaksa menuntut hukuman yang ringan serta Panitera mencatatnya dan selanjutnya Hakim mengetok palu menetapkan vonis saya, saya ingin hukuman saya 3 tahun saja. Kalau itu terjadi maka aku aka</span><span lang="IN">n menjadi pengikutMu. Dan mujizat Tuhan terjadi, Dia menjawab tantangan saya, saya minta agar hukuman saya 3 tahun saja, luar biasanya Tuhan Yesus membuat hukuman saya 2 tahun, sebagai konsekuensinya saya harus mengikut Dia dan melayaniNya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Hari – hari yang saya lalui di penjara setelah saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, penuh dengan sukacita. Seperti ada sesuatu yang baru di dalam hati dan pikiran saya (rupanya inilah yang dinamakan lahir baru). Kerinduan untuk mencari Tuhan terus timbul didalam hati saya, saya mulai rajin berdoa, membaca Alkitab dan mengikuti setiap ibadah ya</span><span lang="IN">ng diselenggarakan di LP (saya sangat bersyukur karena disini setiap hari ada ibadah). Saya berjumpa dengan Bapak Toni Taniara, Ibu Selvi Handoko dan Ibu LF. Simanjuntak. Mereka melayani saya sampai akh</span><span lang="IN">irnya saya benar-benar paham dengan ajaran Tuhan Yesus.</span><span lang="IN"><o:p></o:p><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Menj</span><span lang="IN">elang bebas sedikit ada keraguan di dalam hati saya, harus kemanakah saya nanti? Kalau kembali kepada kead</span><span lang="IN">aan semula pasti penjara menanti saya kembali. Tetapi<span style=""> </span>pertanyaan itu tetap timbul di dalam pikiran saya, </span><span lang="IN">kemanakah saya harus pergi ? Untuk beberapa saa</span><span lang="IN">t lamanya saya ditampung di PD. Yosua yang terus memotivasi saya untuk melayani Tuhan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Panggilan untuk melayani Tuhan semakin kuat di dalam diri saya dan untuk itu saya </span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWELMQ_x1Rn24A-FbPTR40zzZnI2LF4bteNOwgz8Z3na-Qcy9Otu3Kr-gGd2Ygv-vB91zzbXQbZi5PRJWoYHshXYRClxg30b1cZdx9usVj6ny-xoJK0cJEHYHbEdm89sqgIOMNNgvfsiDC/s1600-h/ZulFam.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 121px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWELMQ_x1Rn24A-FbPTR40zzZnI2LF4bteNOwgz8Z3na-Qcy9Otu3Kr-gGd2Ygv-vB91zzbXQbZi5PRJWoYHshXYRClxg30b1cZdx9usVj6ny-xoJK0cJEHYHbEdm89sqgIOMNNgvfsiDC/s320/ZulFam.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5360574959820504418" border="0" /></a><span lang="IN">perlu diperlengkapi dengan sekolah Alkitab. Saya terus berdoa untuk itu, dan lewat YASINDO Tuhan menjawab doa saya, YASINDO mensponso</span><span lang="IN">ri saya untuk sekolah Alkitab di KBTC (Ketileng Bible Training Centre) Semarang pada tahun 1991 selama 6 bulan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Selesai dari sekolah Alkitab pada th 1992, saya di utus untuk melayani Tuhan di Kalimantan Barat. Saya melayani di pedalaman, membantu gereja – gereja yang ada disana.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Daerah pelayanan yang saya layani adalah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">1.<span style=""> </span>Desa Dagog, Kec. Karangan Mempawah Hulu, Kab. Landak th 1992-1995 dibawah naungan GGPI (Gereja Gerakan Pentakosta Indonesia), merintis beberapa daerah lain:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">-<span style=""> </span>Desa Tempak, Kec. Menyuke, Kab. Landak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">-<span style=""> </span>Desa Mangun, Kec. Sompak, Kab. Landak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">-<span style=""> </span>Desa Pojok, Kec. Sompak, Kab. Landak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">2.<span style=""> </span>Kembali ke Jakarta dan melayani di Pasar Rebo, Pekayon – Bekasi tahun 1995 – 1997 dibawah naungan GBI (Gereja Bethel Indonesia).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">3.<span style=""> </span>Tahun 1998 kembali ke Kalimantan Barat, dipercaya untuk : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">-<span style=""> </span>Membuka Perwakilan dari Yayasan Bahtera Hayat di Pontianak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">-<span style=""> </span>Membuka PD. PELMA (Persekutuan Doa Pelajar dan Mahasiswa). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">-<span style=""> </span>Mengajar agama di SMUN 3 dan SMK-SMU Koperasi Pontianak th 1998 – 2001. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">4.<span style=""> </span>Tahun 2000 dipercaya untuk : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">-<span style=""> </span>Membuka perwakilan YASINDO (Yayasan Anugerah Sejahtera Indonesia) di Kalimantan Barat untuk melayani penjara-penjara yang ada.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">-<span style=""> </span>Menjadi Ketua Gerakan Transformasi Propinsi Kalimantan Barat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">5.<span style=""> </span>Th 2004 – 2006 pelayanan Pastoral di GRDSB (Gereja Rumah Doa Segala Bangsa).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">6.<span style=""> </span>Th 2007 merintis GSPDI (Gereja Sidang Pantekosta Di Indonesia) di Pontianak dan menggembalakan jemaat sampai dengan hari ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">7.<span style=""> </span>Th 2009 sebagai wakil ketua PGPI (Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN">Inilah kilas balik hidup saya dan semuanya ini karena kasih dan anugerah Tuhan Yesus di dalam hidup saya, dari sampah masyarakat saya diubahkan Tuhan menjadi Terang dan Garam dunia (dari orang yang jahat menjadi seorang yang melayani Tuhan). Biarlah kiranya kesaksian saya ini menjadi berkat bagi saudara – saudara sekalian. Tuhan Yesus memberkati...!<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 3.5in;font-family:times new roman;"><b style=""><span lang="IN"><o:p></o:p></span></b><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;font-family:times new roman;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div style="font-family: times new roman;" id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5900462661625979462.post-49970472439237840082009-06-30T23:07:00.009+07:002009-07-15T22:10:16.915+07:00Kesaksian ex YASINDO - Pdt. Eslo Laudin Manik<a style="" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiThx6h5Zeq9hwGxbRcTEok7TqXpvfo92XIVOGZ8_LyBFW4nLbkEKrV_wCICAIXCTVT_KjOhnHP9zLOF2bbryJZlacIiNbrUyDL9V28Q2ALptiRRCVsCq3NPOjjjsJ50p0a9-qWC4PiN9Nv/s1600-h/image001.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353153491389965890" style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left; width: 136px; height: 92px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiThx6h5Zeq9hwGxbRcTEok7TqXpvfo92XIVOGZ8_LyBFW4nLbkEKrV_wCICAIXCTVT_KjOhnHP9zLOF2bbryJZlacIiNbrUyDL9V28Q2ALptiRRCVsCq3NPOjjjsJ50p0a9-qWC4PiN9Nv/s320/image001.jpg" border="0" /></a> Saya Pdt. Eslo Laudin Manik, S.Th yang sekarang melayani di salah satu lembaga pelayanan media (LTWR). Sebelum saya melayani, hidup saya penuh dengan dosa. Saya anak kesembilan dari 12 bersaudara. Pada tahun 1986 setelah lulus dari SMEA saya merantau ke Jakarta dengan maksud supaya di Jakarta nanti berubah sikap hidup. Maksud hati berubah ternyata hidup saya di Jakarta semakin brutal. Pada tahun 1988 saya menjadi anak jalanan dan MONAS adalah tempat saya mencari sesuap nasi. Pekerjaan yang saya lakukan di sana adalah berdagang, parkir dan hidup bergaul siang dan malam dengan teman-teman senasib di sana. Perkelahian antar suku, kelompok kerap kali saya lakukan. Setiap hari ketakutan karena selalu ada musuh. Hidup tidak tenang, kesepian, merasa rendah diri kalau berjumpa dengan orang yang hidupnya saya anggap orang baik-baik. Minum-minuman keras, judi, dunia malam bahkan narkoba sudah saya jalani. Hidup saya semakin terpuruk. Setiap hari saya jalani hidup saya dengan kebosanan, kebencian dan putus asa. Saya membenci orang tua, keluarga yang ada di Jakarta karena saya anggap mereka tidak memperdulikan saya. Saya menjauh dari mereka dan memilih teman-teman yang senasib dan mencari kesenangan dunia. Apa yang saya cari tidak saya ketemukan, justru saya sering terlibat dengan perkelahian. Pernah suatu waktu saya berkelahi dengan orang Betawi dan saya dikeroyok hampir terbunuh. Saya bersembunyi di WC dan di sana saya berdoa kepada Tuhan. Doa saya di jawab oleh Tuhan, karena saya luput dari mereka. Untuk sementara saya bersyukur pada Tuhan, tetap selanjutnya lupa lagi. Tuhan ijinkan lagi saya berkelahi dengan geng Taman Ria di Monas kumpulan arek-arek Surabaya, waktu itupun saya hampir terbunuh dan membunuh. Keberanian saya untuk tempur memang sudah semenjak anak-anak. Nah! Keadaan seperti itulah membuat saya selalu ketakutan, untuk mengatasi ketakutan itu minuman dan narkoba adalah satu-satunya jalan. Tetapi ketika pengaruh minuman berkurang maka ketakutan selalu muncul. Demikianlah hidup saya jalani hingga tahun 1992 awal.<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZnkUwYibblp6uMCmeG7e2ygeFOtOu054FsXurU9NG4k3VzsGg3Q3VEjzpdlcesGo1zMGy-Wp1yb01z_CD7tncT7_2cUJGiMYj2CZxecvBhIPGFvJp6Wp2sLT_iT8SSHHJwJ-D5j-rDceZ/s1600-h/image004.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353156067576313074" style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left; width: 144px; height: 96px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZnkUwYibblp6uMCmeG7e2ygeFOtOu054FsXurU9NG4k3VzsGg3Q3VEjzpdlcesGo1zMGy-Wp1yb01z_CD7tncT7_2cUJGiMYj2CZxecvBhIPGFvJp6Wp2sLT_iT8SSHHJwJ-D5j-rDceZ/s320/image004.jpg" border="0" /></a>Pada awal tahun 1991, saya pernah di Injili oleh dua orang gadis dari LPMI dan mereka menginjili saya memakai 4 hukum Rohani. Waktu itu saya bersedia di Injili karena saya terjepit, dimana Polisi menyergap kami yang sedang bermain judi di depan JAM besar yang waktu itu masih ada JAM besar di Lapangan Monas. Saya menyelamatkan diri dan membaur dengan masyarakat pengunjung, dan waktu itu adalah kedua gadis yang menyapa saya dan menawarkan 4 hukum Rohani. Saya memperhatikan teman-teman judi saya ditangkap dan mata Polisi mengarah kepada saya, tetapi mereka tidak berani ke arah saya karena pada waktu itu saya di doakan menerima Tuhan Yesus. Setelah berdoa, saya lihat Polisi pergi membawa teman-teman saya, dan saya merasa bersyukur karena diselamatkan oleh kedua gadis dari LPMI tersebut. Memang ketika saya di doakan saya juga sungguh-sungguh meminta kepada Tuhan perubahan hidup. Mulai saat itu, dalam diri saya terjadi keanehan. Sering sekali saya mimpi tentang bayi Yesus hingga pada suatu saat saya dituntun dan mengenal seorang Pdt. Gozal. Saya ikut Persekutuan setiap hari Rabu dan mulai dari saat itu saya mulai belajar berdoa. Tuhan terus menuntun saya dan memperkenalkan kepada saya Ibu Yono (beliau pelayanan di Penjara bergabung dengan YASINDO. Ibu Yono menawarkan kepada saya bimbingan rohani di Ungaran di TIM Pelayanan Kasih. Saya diantar ke TIM Pelayanan Kasih. Selama 3 bulan saya digembleng di sana Firman Tuhan dan disiplin Rohani. Saya mulai merasakan pimpinan Tuhan. Setelah tiga bulan saya di sekolahkan di Seminari Alkitab Maranatha. Ibu Yono meminta YASINDO mensponsori kuliah saya. Selama 2 tahun saya di SEMINARI ALKITAB MARANATA, saya meminta kepada Bapak Toni Taniara pimpinan Yasindo waktu itu untuk pindah ke STT lain, karena saya ingin sekolah sungguhan karena di Seminari Alkitab Maranatha hanya program D3. Saya berpikir kalau sekolah sekalian mengambil Program S1. Oleh Pak Toni di ijinkan, sehingga saya pindah ke STT Simpson. Pada tahun 1998, saya lulus dari STT Simpson, kemudian saya menikah dengan kakak tingkat saya di STT Simpson, lalu kami di utus perintisa di Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) di Cirebon. Selama 7 tahun kami menggembalakan di sana, dan yang akhirnya saya terpanggil pelayanan di LTWR sebuah LSM yang bergerak dibidang pelayanan media. Saya bergabung di sana mulai tahun 2005 hingga saat ini. Di LTWR bidang pelayanan yang saya lakukan adalah membuat Program Radio khususnya Program Young Parents, Program Bijak dan Program Terapi Jiwa (untuk korban Tsunami) dan Membuat Naskah renungan harian untuk keluarga.<br />Tuhan yang maha pengasih mengangkat saya dari lumpur dosa, menguduskan saya di STT. Tuhan memakai YASINDO membimbing saya selama 6 Tahun di STT. Biaya kuliah dan semuanya di support dari YASINDO. Terimakasih saya ucapkan kepada Tuhan dan YASINDO yang telah mendidik saya hingga saya dapat melayani dan menjadi kekasih Tuhan. Isteri saya bernama Ratmini Veronika, S.Th dan Putra saya yang pertama kelas 5 SD bernama Doulos,yang kedua Putri bernama Laura Eunike Manik sekarang TK B. Inilah perjalanan hidup saya karena kasih Tuhan. Saya ucapkan terimakasih kepada Almarhum Bapak Toni Taniara dan kepada semua Staf YASINDO. Kiranya Tuhan memberkati pelayanan YASINDO dan menjadi berkat bagi anak-anak NAPI serta anak-anak yang tertolak, Tuhan memberkati.<input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div><input id="gwProxy" type="hidden"><!--Session data--><input onclick="jsCall();" id="jsProxy" type="hidden"><div id="refHTML"></div>Yasindo Prison Ministryhttp://www.blogger.com/profile/13494105313003047321noreply@blogger.com0